-->

Iklan

Menu Bawah

Iklan

Halaman

Ketua DPP Komunitas Masyarakat Peduli Indonesia Baru Desak Kapolda Sumut dan Pangdam I Bukit Barisan Serius Berantas Judi Berkedok Tembak Ikan di Batubara

Redaksi
Kamis, 17 April 2025, April 17, 2025 WIB Last Updated 2025-04-17T15:39:17Z
Foto ilustrasi permainan tembak ikan 


Batubara, Selektifnews.com  -- Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Komunitas Masyarakat Peduli Indonesia Baru, Henderson Silalahi, secara tegas mendesak Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto, S.I.K., M.H dan Pangdam I/Bukit Barisan Mayjen TNI Rio Firdianto untuk bersinergi dan menunjukkan komitmen nyata dalam pemberantasan praktik perjudian berkedok permainan tembak ikan yang marak dan merajalela di Kabupaten Batubara dan sekitarnya.


Dalam keterangannya kepada media, Henderson mengungkapkan kekhawatirannya terhadap makin menjamurnya arena permainan tembak ikan yang diduga kuat merupakan bentuk lain dari praktik judi terselubung. Lebih miris lagi, ujar Henderson, aktivitas ilegal tersebut seolah-olah dibiarkan tumbuh subur tanpa tindakan tegas dari aparat penegak hukum, khususnya di wilayah hukum Polres Batubara.


"Kami dari Komunitas Masyarakat Peduli Indonesia Baru sangat prihatin. Ini bukan sekadar permainan biasa, ini judi berkedok tembak ikan yang telah menghancurkan banyak keluarga dan generasi muda. Tapi anehnya, tidak ada tindakan serius dari pihak kepolisian, terutama di Polres Batubara. Apakah mereka tutup mata atau memang sengaja membiarkan? Ini harus dijawab secara terbuka," tegas Henderson, Kamis (17/4/2025).


Ia menyebut, dari informasi dan investigasi yang diterima pihaknya, setidaknya terdapat sejumlah lokasi di Batubara yang terindikasi kuat menjadi pusat permainan judi tembak ikan, namun tidak pernah tersentuh penindakan. Lokasi-lokasi tersebut bahkan disebut beroperasi secara terang-terangan, baik di kawasan pemukiman penduduk, ruko-ruko pinggir jalan, hingga lokasi tersembunyi yang disebut-sebut dilindungi oleh oknum aparat.


Lebih lanjut, Henderson menyatakan bahwa sikap pembiaran ini bertentangan dengan semangat dan arah pembangunan nasional yang saat ini tengah digelorakan Presiden terpilih Prabowo Subianto melalui Asta Cita—delapan program strategis prioritas untuk Indonesia maju, berdaulat, dan bermartabat. Salah satu poin penting dalam Asta Cita adalah penegakan hukum yang kuat dan tidak pandang bulu.


"Bagaimana kita bisa bicara soal keadilan, supremasi hukum, dan Indonesia Emas 2045 kalau aparat di daerah justru tidak mendukung program nasional Presiden Prabowo? Kami minta Kapolda Sumut dan Pangdam Bukit Barisan turun langsung dan membuktikan bahwa mereka serius menegakkan hukum," tambahnya.


Henderson juga menyoroti kemungkinan adanya keterlibatan oknum TNI dalam jaringan permainan tembak ikan tersebut. Menurutnya, jika aparat kepolisian ragu menindak karena ada dugaan keterlibatan unsur TNI, maka inilah saatnya sinergitas TNI-Polri diuji secara nyata.


"Kami memahami kompleksitas di lapangan. Tapi kalau memang ada oknum TNI yang terlibat, jangan ragu, sinergi dengan Kodam I Bukit Barisan. Jangan biarkan nama institusi rusak oleh ulah segelintir oknum. Kepolisian harus tetap berani dan tidak boleh takut!" seru Henderson.


Di akhir pernyataannya, ia juga meminta atensi dari Presiden Prabowo Subianto agar turut mengawal persoalan ini sebagai bentuk konsistensi terhadap janji kampanye dan cita-cita nasional dalam menegakkan keadilan dan memberantas penyakit sosial yang mengakar di tengah masyarakat.


"Kalau dibiarkan, judi tembak ikan ini bisa jadi kanker sosial. Kami akan terus bersuara dan bila perlu melakukan aksi damai di depan Mapolda Sumut untuk memastikan suara rakyat ini tidak diabaikan," tutupnya.


Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak Polres Batubara maupun Kodim setempat terkait tudingan pembiaran aktivitas judi berkedok permainan tembak ikan tersebut.


Komentar

Tampilkan

Terkini

Entertainment

+

Opini

+