Pangkalpinang, Selektifnews.com – Kontestasi politik menuju Pemilihan Wali Kota (Pilwako) Pangkalpinang 2025 mulai meriah. Salah satu tokoh yang mencuri perhatian adalah KH Ahmad Jafar Shodiq, sosok ulama yang akrab disapa "Abah Kyai Kite". Selasa (8/4/2025)
Ia menunjukkan keseriusannya untuk turut serta dalam Pilkada ulang Pangkalpinang dengan mengambil formulir pendaftaran bakal calon wali kota (Cawako) dari Partai Demokrat.
Kedatangan KH Ahmad Jafar Shodiq ke Kantor DPC Partai Demokrat Kota Pangkalpinang menjadi sorotan.
Ia datang tidak sendiri, melainkan didampingi oleh sejumlah tim pendukung. Kehadirannya pun disambut hangat oleh jajaran pengurus partai berlambang mercy itu.
Yang menarik, Abah Kyai Kite tercatat sebagai orang pertama yang mengambil formulir pendaftaran Cawako dari partai besutan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang saat ini dipimpin oleh Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Momentum ini menjadi simbol awal langkah seriusnya dalam menapaki jalur politik praktis untuk mengabdi di kota Pangkalpinang.
"Alhamdulillah, hari ini saya bersilaturahmi dan mengambil formulir ke Partai Demokrat. InsyaAllah ini bagian dari ikhtiar keseriusan saya untuk berkhidmat di Kota Pangkalpinang," ungkap Jafar kepada jejaring media KBO Babel dengan nada tenang namun penuh tekad.
Ustadz karismatik ini juga menegaskan bahwa pengambilan formulir ini bukan hanya formalitas belaka, melainkan bagian dari komunikasi politik yang sedang ia bangun bersama berbagai pihak.
Ia menyadari bahwa membangun Pangkalpinang ke depan memerlukan sinergi antara nilai spiritual, sosial, dan kekuatan politik yang sehat.
"Kami bersama tim menjadi orang pertama yang mengambil formulir di DPC Demokrat. Ini bentuk kesungguhan kami untuk ikut dalam proses demokrasi dan membawa warna baru di Pilwako Pangkalpinang," tambahnya.
Langkah awal yang diambil oleh KH Ahmad Jafar Shodiq ini menjadi sinyal kuat bahwa dirinya tidak hanya ingin menjadi penonton dalam pesta demokrasi lokal, tetapi ingin ambil bagian langsung dengan mengedepankan nilai-nilai kebersamaan dan keberkahan dalam membangun kota.
Kini, publik menantikan langkah-langkah strategis selanjutnya dari Abah Kyai Kite, termasuk ke partai-partai lain yang membuka penjaringan. Akankah sang ulama mampu menarik simpati partai koalisi dan masyarakat luas? Waktu yang akan menjawab. (Mung Harsanto/KBO Babel)