-->

Iklan

Menu Bawah

Iklan

Halaman

Oknum Pejabat PT SGN Kwala Madu Diduga Korupsi Dana Buruh, Buruh Pemotong Tebu Rugi Besar

Redaksi
Selasa, 04 Maret 2025, Maret 04, 2025 WIB Last Updated 2025-03-04T15:16:52Z


Kwala Madu, Selektifnews.com – Dugaan praktik korupsi kembali mencuat di lingkungan PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) Kebun Kwala Madu. Kali ini, oknum pejabat perusahaan diduga menyelewengkan dana upah buruh pemotong tebu, yang seharusnya berhak menerima upah Rp45.000 per ton, namun hanya mendapatkan Rp30.000 per ton.


Keluhan ini datang dari sejumlah tenaga pemotong tebu yang bekerja di kebun PT SGN Kwala Madu, baik dari Pulau Jawa maupun tenaga lokal. Salah satu buruh yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan bahwa praktik pemotongan upah ini telah berlangsung dalam beberapa waktu terakhir tanpa ada kejelasan dari pihak perusahaan.


"Kami menerima gaji dari pihak kebun hanya Rp30.000 per ton tanpa keterangan apa pun. Padahal, menurut data yang sebenarnya di lapangan, seharusnya kami mendapatkan Rp45.000 per ton," ungkapnya pada Selasa (4/3/2025).


Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa akibat pemotongan upah ini, banyak buruh mengalami kerugian besar. Bahkan, kondisi tersebut membuat mereka kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari.


"Akibat kejadian ini, kami mengalami kerugian besar. Kadang-kadang, pendapatan kami tidak cukup untuk mencukupi kebutuhan hidup sebagai buruh," keluhnya.


Aktivis Desak Penyelidikan Dugaan Korupsi

Menyikapi aduan tersebut, aktivis Sumatera Utara, Sulaiman Zuhdi Pengabean, angkat bicara. Ia menegaskan bahwa praktik dugaan pemotongan upah buruh yang dilakukan oleh oknum pejabat PT SGN Kwala Madu merupakan tindakan melawan hukum.


"Jika benar ada oknum yang memanfaatkan situasi ini untuk keuntungan pribadi, itu jelas masuk dalam kategori korupsi, seperti yang diatur dalam UU No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, yang kemudian diperbarui dengan UU No. 20 Tahun 2001," ujarnya.


Lebih lanjut, ia mendesak agar pihak terkait segera melakukan penyelidikan terhadap oknum yang diduga terlibat.


"Kami meminta agar oknum yang diduga melakukan pungli segera diperiksa dan dijatuhi hukuman yang setimpal sesuai dengan perbuatannya," tegas Pengabean.


Terbakarnya Kebun SGN, Bukti Pengelolaan yang Buruk?

Selain dugaan korupsi, persoalan lain yang menyeret PT SGN Kwala Madu adalah kebakaran lahan tebu yang terjadi pada Rabu (19/2/2025). Insiden ini terekam dalam video yang viral di media sosial, khususnya di akun TikTok @bergema8.


Kebakaran yang terjadi di Areal SGN Rayon A Kebun Kwala Madu menimbulkan dugaan bahwa pengelolaan keamanan kebun tidak dilakukan dengan baik. Hal ini semakin memperburuk citra perusahaan, terutama di bawah kepemimpinan General Manager Reulina Panjaitan.


"Terbakarnya lahan ini menjadi bukti bahwa pengamanan kebun sangat buruk. Ini menandakan bahwa manajemen tidak becus dalam bekerja," ujar Pengabean.


Tuntutan Pencopotan General Manager

Atas berbagai permasalahan yang terjadi, Pengabean meminta Direktur Utama PT SGN, Mahmudi, untuk segera mencopot Reulina Panjaitan dari jabatannya sebagai General Manager Kebun Kwala Madu.


"Hal ini sudah mencoreng nama baik PT Sinergi Gula Nusantara. Jika dibiarkan, dampaknya akan sangat besar, baik secara materiil maupun immateriil," tegasnya.


Pihak PT SGN Bungkam

Sementara itu, hingga berita ini diterbitkan, Reulina Panjaitan selaku General Manager PT SGN Kwala Madu belum memberikan tanggapan. Saat dihubungi wartawan melalui pesan WhatsApp, ia memilih bungkam dan tidak memberikan klarifikasi terkait dugaan pungli maupun kebakaran lahan yang terjadi.


Kasus dugaan korupsi upah buruh ini masih menjadi perhatian publik, terutama para pekerja yang merasa dirugikan. Jika terbukti ada unsur pidana dalam kasus ini, pihak berwenang diharapkan segera mengambil tindakan hukum yang tegas.


(Red/Dandi)

Komentar

Tampilkan

Terkini

Entertainment

+

Opini

+