![]() |
Foto: Novita (38) korban pembegalan. |
Pangkalpinang, Selektifnews.com – Aksi kejahatan jalanan kembali menghantui warga Bangka Belitung. Kali ini, seorang wanita bernama Novita Mahardini (38), warga Sampur Residence, Desa Kebintik, Kecamatan Pangkalan Baru, Bangka Tengah, pada Kamis Malam 6 Maret 2025 menjadi korban pembegalan brutal. Senin (10/3/2025).
Peristiwa mengerikan ini terjadi sekitar pukul 23.00 WIB. Saat itu, korban dalam perjalanan pulang dari Pangkalpinang ke rumahnya mengendarai sepeda motor Honda Beat biru.
Tanpa disadari, seorang pelaku yang telah membuntuti korban. Setibanya di depan perumahan Gang Coklat 1, pelaku menendang motor korban dari sisi kiri, membuatnya terjatuh.
Tak hanya itu, pelaku yang mengendarai Honda Scoopy hitam dengan lis merah langsung turun dan memaksa korban menyerahkan uang.
Ketika Novita menolak, pelaku bertindak semakin sadis. Ia menyeret korban, mencekiknya, dan menutup mulutnya agar tak bisa berteriak meminta pertolongan.
Korban yang mencoba melawan justru mendapat perlakuan lebih keji. Pelaku beberapa kali menekan kepala korban ke aliran air got hingga Novita hampir kehilangan kesadaran.
Dalam kondisi lemas, pelaku merampas tas ransel hitam milik korban yang berisi ponsel, dompet dengan kartu ATM, NPWP, dan e-KTP, lalu melarikan diri.
Korban Lapor ke Polisi, Penyidikan Dimulai
Setelah kejadian mengerikan itu, korban yang masih terguncang segera kembali ke rumah karena jaraknya cukup dekat.
Setelah menenangkan diri, ia meminta bantuan tetangganya untuk mendampingi membuat laporan ke Polsek Pangkalanbaru.
Namun, laporan korban baru resmi diterima keesokan harinya setelah ia diminta memberikan keterangan secara lengkap dan menandatangani berita acara pemeriksaan (BAP).
Dalam keterangannya kepada jejaring media KBO Babel, Novita mengungkapkan bahwa pelaku memiliki ciri-ciri berkulit sawo matang, bertubuh tinggi sekitar 160 cm, dan mengenakan topi.
Ia berharap pihak kepolisian segera menangkap pelaku agar kejadian serupa tidak menimpa orang lain.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Pangkalanbaru, Aiptu Heriyadi, membenarkan bahwa pihaknya telah menerima laporan dari korban dan langsung melakukan penyelidikan.
"Saat ini laporan korban sedang kami lakukan penyelidikan. Perkembangan lebih lanjut segera kami sampaikan," ujarnya saat dihubungi media.
Aksi begal yang semakin brutal ini menjadi alarm bagi masyarakat dan aparat penegak hukum untuk meningkatkan keamanan, terutama di daerah yang minim penerangan dan sepi pada malam hari.
Warga diimbau lebih waspada dan segera melapor jika melihat aktivitas mencurigakan di sekitar lingkungan mereka.
Kasus ini menjadi pengingat bahwa kejahatan bisa terjadi kapan saja, dan aparat kepolisian harus bertindak cepat untuk mengungkap dan menangkap pelaku sebelum korban lain jatuh akibat aksi kriminal serupa. (Sandy Batman/KBO Babel)