-->

Iklan

Menu Bawah

Iklan

Halaman

Kodam I/BB Bersama BAIS TNI dan Binda Sumut Ungkap Gudang Oli Palsu di Sumut

Redaksi
Kamis, 20 Februari 2025, Februari 20, 2025 WIB Last Updated 2025-02-20T02:58:42Z


Medan, Selektifnews.com – Kodam I/Bukit Barisan (BB) bersama Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI dan Badan Intelijen Negara Daerah (Binda) Sumatera Utara berhasil mengungkap jaringan penyimpanan oli palsu dalam operasi gabungan yang digelar di wilayah Sumatera Utara. Hasil pengungkapan ini disampaikan dalam konferensi pers yang berlangsung di Markas Komando Daerah Militer (Makodam) I/BB, Jalan Gatot Subroto, Medan, pada Rabu (19/2).


Kasdam I/BB, Brigjen TNI Arif Hartoto, menjelaskan bahwa keberhasilan ini berawal dari laporan masyarakat yang mencurigai adanya keterlibatan oknum anggota TNI dalam aktivitas ilegal tersebut. Berdasarkan informasi yang diterima, tim gabungan segera melakukan investigasi mendalam sebelum akhirnya melakukan penggerebekan di dua lokasi utama, yakni Komplek Gudang Harmoni (Unit 28A) dan Komplek Gudang Intan (Unit 88F dan Unit 8A).



Penggerebekan di Dua Gudang Besar

Dalam operasi yang dilakukan secara serentak, tim gabungan menemukan sejumlah besar barang bukti yang mengindikasikan skala besar produksi dan distribusi oli palsu.


Di Gudang Harmoni (Unit 28A), petugas menemukan:

- 42.372 botol oli berbagai tipe,

- 44.797 liter oli curah yang diduga akan dikemas ulang dan dijual dengan merek-merek terkenal.


Sementara itu, di Gudang Intan Unit 88F, ditemukan:

- 116.438 botol oli siap edar,

- Peralatan pencampuran oli yang diduga digunakan untuk memproduksi oli palsu.


Di Gudang Intan Unit 8A, ditemukan lebih banyak barang bukti, termasuk:

- 100.706 botol oli dalam berbagai kemasan,

- 87.032 liter oli curah,

- 30 unit truk yang tengah disiapkan untuk mendistribusikan oli palsu ke berbagai daerah di Sumatera Utara dan sekitarnya.


Selain itu, di lokasi penggerebekan juga ditemukan ribuan kemasan botol kosong serta segel merek terkenal yang siap digunakan untuk menipu konsumen.



Penyelidikan Lebih Lanjut

Dalam konferensi pers, Brigjen Arif Hartoto menegaskan bahwa pengungkapan ini merupakan bagian dari upaya memberantas peredaran barang ilegal yang merugikan masyarakat. “Kami masih terus mendalami kasus ini, termasuk kemungkinan adanya keterlibatan pihak lain dalam jaringan distribusi oli palsu ini. Semua barang bukti akan diserahkan kepada pihak kepolisian untuk penyelidikan lebih lanjut,” ujarnya.


Meski operasi ini berhasil menyita sejumlah besar oli palsu, namun pemilik utama dari gudang-gudang tersebut tidak ditemukan di lokasi. Para pekerja yang diamankan mengaku tidak mengetahui bahwa mereka bekerja untuk industri ilegal. “Mereka hanya menjalankan tugas sesuai dengan arahan atasan,” ujar salah satu petugas yang menangani kasus ini.



Dampak dan Langkah Selanjutnya

Kementerian Perdagangan dan Pertamina turut terlibat dalam upaya pemberantasan oli palsu ini. Perwakilan dari Pertamina, Ismail, dalam kesempatan yang sama menjelaskan bahwa pihaknya akan segera melakukan uji laboratorium terhadap oli yang disita. “Kami ingin memastikan apakah kandungan oli ini benar-benar sesuai standar atau justru berbahaya bagi mesin kendaraan,” katanya.


Selain itu, Pertamina juga akan meningkatkan pengawasan terhadap distribusi oli di pasaran serta melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar lebih waspada terhadap peredaran oli palsu. “Kami akan memberikan panduan kepada konsumen mengenai cara membedakan oli asli dan palsu, baik dari segi tampilan fisik, kemasan, maupun harga,” tambah Ismail.


Sementara itu, Brigjen Arif Hartoto menegaskan bahwa TNI akan bertindak tegas jika terbukti ada oknum anggota yang terlibat dalam bisnis ilegal ini. “Kami tidak akan mentoleransi pelanggaran yang mencoreng nama baik institusi. Jika ada anggota yang terlibat, mereka akan diproses sesuai hukum yang berlaku,” tegasnya.



Ancaman Oli Palsu bagi Konsumen

Peredaran oli palsu bukan hanya merugikan secara ekonomi, tetapi juga membahayakan kendaraan masyarakat. Oli yang tidak memenuhi standar dapat menyebabkan kerusakan mesin, meningkatkan konsumsi bahan bakar, hingga memperpendek usia kendaraan. Oleh karena itu, pemerintah dan aparat keamanan berkomitmen untuk terus memberantas praktik ilegal ini.


Pengungkapan gudang oli palsu di Sumatera Utara ini menunjukkan keseriusan aparat dalam memberantas peredaran barang ilegal yang merugikan masyarakat. Dengan kerja sama antara Kodam I/BB, BAIS TNI, Binda Sumut, Kementerian Perdagangan, dan Pertamina, diharapkan praktik serupa tidak lagi terjadi di masa mendatang.


Masyarakat diimbau untuk selalu berhati-hati dalam membeli oli dan memastikan produk yang digunakan berasal dari sumber yang terpercaya. Jika menemukan indikasi peredaran oli palsu, diharapkan segera melaporkannya kepada pihak berwenang agar dapat ditindaklanjuti dengan cepat.

Komentar

Tampilkan

Terkini

Entertainment

+

Opini

+