-->

Iklan

Menu Bawah

Iklan

Halaman

Kepala UPTD Puskesmas Singosari Minta Maaf soal Penolakan Rujukan Pasien BPJS, Sebut Hanya Miskomunikasi

Redaksi
Kamis, 06 Februari 2025, Februari 06, 2025 WIB Last Updated 2025-02-05T18:52:59Z

Kepala UPTD Puskesmas Singosari Mardiana, S.Tr, Keb, Bdn


Pematangsiantar, Selektifnews.com – Kepala Puskesmas Singosari, Mardiana, akhirnya angkat bicara terkait penolakan rujukan pasien BPJS ke RS Efarina yang sempat ramai diperbincangkan. Dalam pertemuan langsung dengan pihak keluarga pasien, Mardiana menyatakan bahwa insiden tersebut terjadi karena kesalahpahaman.


Menurutnya, pernyataan petugas puskesmas yang menyebut Puskesmas Singosari "blacklist" dari RS Efarina tidaklah benar. Ia menjelaskan bahwa antara Puskesmas Singosari dan RS Efarina memang tidak memiliki akses rujukan langsung, namun bukan karena blacklist.


"Tidak ada blacklist, hanya saja aksesnya memang tidak dibuka. Mengenai alasan mengapa akses ke RS Efarina tidak bisa digunakan sejak Januari hingga sekarang, kami juga tidak mengetahuinya. Jika masyarakat ingin mendapatkan penjelasan lebih lanjut, silakan menghubungi pihak BPJS langsung," jelas Mardiana.


Selain itu, Mardiana juga menyampaikan permohonan maaf kepada pasien dan keluarganya atas ketidaknyamanan yang terjadi. Ia menegaskan bahwa pihaknya akan melakukan evaluasi terhadap para pegawai puskesmas, terutama dalam hal pelayanan kepada masyarakat.


"Kami akan mengevaluasi kinerja petugas agar kejadian serupa tidak terulang. Kami ingin memastikan bahwa pelayanan kesehatan di Puskesmas Singosari tetap berjalan dengan baik sesuai dengan aturan yang berlaku," tambahnya.


Kronologi Kejadian

Sebelumnya, seorang pasien pengguna BPJS mengaku ditolak saat meminta rujukan dari Puskesmas Singosari ke RS Efarina. Seorang petugas puskesmas menyebut bahwa mereka telah "blacklist" dari rumah sakit tersebut, sehingga tidak bisa memberikan rujukan.


Selain itu, pasien juga mendapat tanggapan kurang bersahabat dari bidan puskesmas yang seolah menyalahkan pasien. Hal ini menimbulkan pertanyaan mengenai sikap tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, terutama bagi mereka yang membutuhkan perawatan medis.


Tanggapan Ketua Perlindungan Perempuan dan Anak Siantar-Simalungun

Menanggapi kejadian ini, Ketua Perlindungan Perempuan dan Anak Siantar-Simalungun, Ida Halanita Damanik, meminta agar Kepala Puskesmas Singosari lebih memperhatikan dan mengevaluasi pegawainya dalam hal pelayanan.


"Masyarakat yang datang ke puskesmas itu dalam kondisi sakit. Mereka butuh pelayanan kesehatan yang layak. Jangan sampai masalah pribadi dibawa saat bertugas," tegas Ida.


Menurutnya, tenaga medis memiliki tanggung jawab besar dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Oleh karena itu, penting bagi Puskesmas Singosari untuk memastikan bahwa semua pegawainya memahami etika profesi dan tidak bertindak diskriminatif terhadap pasien.


Harapan untuk Perbaikan Pelayanan

Dengan adanya klarifikasi dari Kapuskesmas Singosari, masyarakat berharap agar pelayanan kesehatan di puskesmas dapat terus ditingkatkan. Selain itu, pihak BPJS diharapkan memberikan penjelasan mengenai kendala akses rujukan ke RS Efarina agar tidak menimbulkan kebingungan di kalangan pasien dan tenaga medis.


Masyarakat yang mengalami kesulitan terkait rujukan BPJS disarankan untuk langsung menghubungi pihak BPJS agar mendapatkan informasi yang lebih jelas.


Komentar

Tampilkan

Terkini