-->

Iklan

Menu Bawah

Iklan

Halaman

Kartel Narkoba UH Kembali Beraksi Di Gang Puri: Polisi Terkesan Setengah Hati Berantas Jaringan Besar

Redaksi
Sabtu, 01 Februari 2025, Februari 01, 2025 WIB Last Updated 2025-01-31T18:23:34Z


Pematangsiantar, Selektifnews.com – Setelah sempat lumpuh pasca penggerebekan sarang narkoba di Gang Bajigur oleh Polda Sumut beberapa waktu lalu, komplotan kartel narkoba UH kini kembali beroperasi. Namun, kali ini mereka berpindah lokasi ke Gang Puri, Kelurahan Melayu, Kecamatan Siantar Utara, Kota Pematangsiantar. Fakta ini memunculkan dugaan bahwa pemberantasan narkoba di Sumatera Utara, khususnya oleh Polres Pematangsiantar dan Polda Sumut, tidak dilakukan secara tuntas dan hanya menyentuh level bawah.


Kartel UH Kembali Beroperasi

Kabar kembalinya aktivitas penjualan narkoba ini dibenarkan oleh seorang warga yang enggan disebut namanya, sebut saja Bolot. Kepada awak media, ia mengungkapkan bahwa aktivitas transaksi narkoba di lokasi baru sudah berlangsung selama tiga hari terakhir.


"Udah main lagi mereka, Bang, tiga hari ini. Tapi buka di tempat lama di Gang Puri," ujar Bolot, Jumat (31/1/2025).



Menurut Bolot, sistem transaksi yang digunakan tetap sama seperti sebelumnya, yakni menggunakan kode tertentu untuk setiap paket narkoba yang dijual.


"Ada paketan 100 kodenya pulsa 10, paketan 150 kodenya pulsa 15," ungkapnya.


Bolot juga menyebut bahwa wajah-wajah lama dari jaringan UH tak lagi terlihat. Kini, orang-orang baru yang bertugas sebagai pengedar dan kurir lapangan.


"Yang jualan anggota UH juga, tapi sekarang udah wajah-wajah baru. Gak nampak orang lamanya, karena yang nganter barang becak (istilah untuk kurir)," terangnya.


Lebih lanjut, Bolot mengungkapkan keyakinannya bahwa jaringan UH mustahil diberantas tuntas karena diduga memiliki beking kuat.


"Gak mungkin bisa dibasmilah, Bang. Kuat beking orang itu. Kalo gak kuat ya udah tutup dari hari itulah," bebernya.



Polisi Dituding Setengah Hati dalam Pemberantasan Narkoba

Penggerebekan di Gang Bajigur beberapa waktu lalu sempat menimbulkan harapan bahwa jaringan UH akan benar-benar dihancurkan. Namun, faktanya, yang tertangkap hanya anak buah dan kaki tangan kelas bawah. Para petinggi kartel UH tetap bebas dan tampaknya masih mengendalikan bisnis haram ini.


Polda Sumut dinilai setengah hati dalam menjalankan program Astacita yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto, di mana salah satu poin utama adalah pemberantasan narkoba. Meski panglima tertinggi sudah memberikan instruksi tegas, tampaknya implementasi di lapangan, terutama oleh Polres Pematangsiantar dan Polda Sumut, masih jauh dari harapan.


Hasil penggerebekan sebelumnya yang hanya menangkap tiga orang terkesan tidak dikembangkan lebih lanjut. Tidak ada langkah nyata untuk memburu bandar besar maupun para petinggi jaringan UH. Hal ini menimbulkan spekulasi bahwa ada kekuatan besar yang melindungi mereka, sehingga bisnis narkoba tetap berlanjut meski telah dilakukan tindakan penegakan hukum.


Desakan Penindakan Serius

Masyarakat Pematangsiantar yang selama ini resah dengan peredaran narkoba di daerah mereka berharap agar aparat kepolisian lebih serius dalam menangani peredaran narkoba, terutama yang dikendalikan oleh kartel besar seperti UH. Mereka menuntut agar aparat penegak hukum tidak hanya menangkap kurir dan pengedar kecil, tetapi juga menindak para bandar besar yang selama ini masih bebas berkeliaran.


Jika kepolisian tidak segera bertindak tegas, bukan tidak mungkin peredaran narkoba di Kota Pematangsiantar akan semakin merajalela dan semakin sulit diberantas. Semua mata kini tertuju pada langkah selanjutnya dari aparat kepolisian: apakah mereka akan bertindak tegas sesuai arahan presiden atau tetap membiarkan jaringan UH terus beroperasi dengan nyaman?


Komentar

Tampilkan

Terkini

Entertainment

+

Opini

+