-->

Iklan

Menu Bawah

Iklan

Halaman

O.K Hazmi Usman Siregar, SH Minta PLT Ketum PPP Segera Introspeksi atas Kegagalan Pemilu 2024

Redaksi
Rabu, 25 Desember 2024, Desember 25, 2024 WIB Last Updated 2024-12-25T12:50:26Z


Tapanuli Selatan, Selektifnews.com -- Ketua Majelis Pertimbangan DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Tapanuli Selatan, O.K Hazmi Usman Siregar, SH, menyampaikan kritik tajam terhadap kepemimpinan PLT Ketua Umum PPP, H. Mardiono, terkait kegagalan partai dalam Pemilu Legislatif (Pileg) 2024. Kritik ini disampaikan pada Rabu (25/12), merespons hasil Pemilu 2024 yang mencatatkan PPP hanya memperoleh 3,87% suara nasional, sehingga gagal menembus ambang batas parlemen (electoral threshold).


Menurut O.K Hazmi Usman Siregar, kegagalan ini mencerminkan ketidakselarasan antara kebijakan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPP dengan kebutuhan serta aspirasi kader di tingkat akar rumput. “Ketidaknyamanan kader dan pengurus akibat kebijakan DPP yang tidak selaras dan sinkron dengan kepentingan umat di tingkat bawah menjadi salah satu penyebab utama kegagalan ini. Suara-suara akar rumput sering kali tidak diakomodir oleh DPP,” tegasnya.


Kritik terhadap Kepemimpinan H. Mardiono

O.K Siregar menyebutkan bahwa H. Mardiono, selaku PLT Ketua Umum, harus berjiwa besar untuk menerima tanggung jawab atas kegagalan ini. "H. Mardiono harus ikhlas, kesatria, dan totalitas bertanggung jawab atas kegagalan PPP tidak masuk ke Senayan pada Pemilu 2024," ujar mantan anggota DPRD Tapsel dua periode tersebut.


Lebih lanjut, O.K Siregar mengungkapkan dugaan adanya niat tidak baik yang melatarbelakangi penunjukan H. Mardiono sebagai PLT Ketua Umum. Ia menyoroti penanganan berbagai masalah internal partai, termasuk di DPC PPP Tapanuli Selatan dan DPW PPP Sumatera Utara, yang dianggap mengabaikan nilai-nilai agamis dan semangat perjuangan partai.


“Penanganan masalah di tingkat daerah tidak mengedepankan nilai-nilai tabayyun sebagai aspek fundamental perjuangan PPP. Kepemimpinan H. Mardiono terkesan hanya berupa lip service, rekayasa, dan retorika belaka. Klaim kedekatan dengan ulama ternyata tidak tercermin di lapangan, karena faktanya banyak ulama dan ustaz menghindar dari kegiatan partai,” tambahnya.


Sikap Arogansi yang Memperburuk Situasi

O.K Siregar juga menuding bahwa sikap arogansi yang ditunjukkan oleh DPW dan DPC, atas arahan H. Mardiono, semakin memperburuk situasi partai. Menurutnya, kebijakan yang hanya bertujuan menyelamatkan partai secara sepihak tanpa mempertimbangkan aspirasi kader di tingkat bawah telah menciptakan jarak yang semakin besar antara pengurus pusat dan akar rumput.


“Ini bukan hanya soal hasil pemilu, tetapi tentang bagaimana partai ini dikelola. Tidak ada penghormatan terhadap ulama yang selama ini menjadi ujung tombak perjuangan PPP,” ujar O.K Siregar.


*Seruan untuk Introspeksi*


Dalam pernyataannya, O.K Siregar meminta agar H. Mardiono dan para kroninya melakukan introspeksi mendalam atas kegagalan partai. Ia menekankan pentingnya iqra’ atau membaca diri sendiri sebagai langkah awal untuk memulihkan PPP ke depan.


“PLT Ketua Umum harus mengikhlaskan kader-kader dengan militansi, integritas, loyalitas, serta jaringan yang kuat untuk memimpin PPP. Hanya dengan begitu, partai ini bisa bangkit dan kembali menjadi kekuatan yang diperhitungkan,” tutupnya.


Dengan pernyataan ini, O.K Hazmi Usman Siregar berharap kepemimpinan PPP mampu belajar dari kesalahan masa lalu dan mempersiapkan langkah strategis yang lebih baik untuk pemilu-pemilu mendatang. Partai berlambang Ka'bah ini diharapkan kembali pada nilai-nilai perjuangan Islam dan menjadi representasi aspirasi umat di Indonesia.

Komentar

Tampilkan

Terkini