Cara Budidaya Cabai Mahkota (Foto:Istimewa) |
Cabai mahkota adalah salah satu jenis cabai unik yang memiliki bentuk menyerupai mahkota. Selain memiliki tampilan menarik, cabai ini juga memiliki rasa yang khas. Budidaya cabai mahkota memerlukan perhatian khusus agar hasil panennya optimal. Berikut adalah panduan lengkap budidayanya:
1. Pemilihan Benih
Pemilihan benih cabai mahkota yang berkualitas merupakan langkah awal yang sangat penting.
- Kriteria Benih:
- Benih berasal dari indukan sehat, bebas penyakit, dan produktif.
- Memiliki daya kecambah tinggi.
- Persiapan Benih:
- Rendam benih dalam larutan air hangat yang dicampur fungisida atau zat perangsang tumbuh selama 2-4 jam.
- Pilih benih yang tenggelam, karena benih yang mengapung biasanya kualitasnya rendah.
2. Persiapan Media Tanam
Cabai mahkota bisa ditanam di pot, polybag, atau lahan terbuka. Berikut langkah persiapannya:
- Media Tanam:
- Campurkan tanah, pupuk kandang/kompos, dan sekam padi dengan perbandingan 2:1:1.
- Pastikan media memiliki drainase baik untuk menghindari genangan air.
- Sterilisasi:
- Jemur campuran media tanam di bawah sinar matahari langsung selama 3-5 hari untuk membunuh bakteri atau jamur.
- Pengisian:
- Isi pot atau polybag dengan media tanam hingga hampir penuh.
3. Penyemaian Benih
Sebelum ditanam di tempat permanen, benih cabai mahkota perlu disemai terlebih dahulu.
- Siapkan tray atau bedengan dengan media tanam ringan (campuran tanah dan kompos).
- Tanam benih sedalam 0,5 cm, lalu tutup tipis dengan tanah.
- Siram secara rutin menggunakan sprayer agar media tetap lembap.
- Simpan di tempat teduh.
- Setelah 3-4 minggu, bibit yang memiliki 4-5 helai daun siap dipindahkan ke pot atau lahan.
4. Penanaman di Lokasi Permanen
Bibit cabai mahkota yang sudah cukup kuat dapat dipindahkan ke tempat tanam permanen.
- Jarak Tanam:
- Jika di lahan, gunakan jarak tanam 40-50 cm antar tanaman.
- Penanaman:
- Buat lubang tanam sedalam 5-7 cm, masukkan bibit bersama media tanahnya.
- Padatkan tanah di sekitar tanaman untuk memastikan tanaman berdiri kokoh.
- Penyiraman:
- Siram secukupnya setelah penanaman.
5. Perawatan Tanaman
Perawatan rutin sangat penting untuk memastikan pertumbuhan optimal cabai mahkota.
a. Penyiraman
- Siram tanaman dua kali sehari (pagi dan sore), terutama saat musim kemarau.
- Jangan biarkan media terlalu basah karena dapat menyebabkan busuk akar.
b. Pemupukan
- Gunakan pupuk organik cair atau pupuk NPK.
- Pemupukan pertama dilakukan 2 minggu setelah tanam, lalu setiap 2-3 minggu sekali.
c. Penyiangan
- Bersihkan gulma atau tanaman pengganggu di sekitar tanaman untuk menghindari persaingan nutrisi.
d. Pemangkasan
- Pangkas daun tua atau cabang yang tidak produktif untuk mempercepat pembentukan bunga dan buah.
e. Pemasangan Ajir
- Pasang ajir (tongkat penyangga) untuk menopang tanaman agar tidak roboh saat berbuah.
6. Pengendalian Hama dan Penyakit
Cabai mahkota rentan terhadap beberapa hama dan penyakit seperti kutu daun, ulat, dan layu fusarium.
- Pencegahan:
- Semprot tanaman secara rutin dengan pestisida organik seperti larutan bawang putih atau neem oil.
- Pengendalian:
- Jika serangan parah, gunakan insektisida atau fungisida sesuai dosis.
7. Panen
Cabai mahkota biasanya siap dipanen setelah 70-90 hari setelah tanam.
- Ciri Buah Siap Panen:
- Buah sudah berwarna merah terang (matang sempurna).
- Cara Panen:
- Gunakan gunting atau pisau tajam untuk memotong tangkai buah.
- Frekuensi Panen:
- Panen dapat dilakukan setiap 3-7 hari sekali.
Tips Tambahan
- Pilih lokasi dengan pencahayaan matahari penuh untuk hasil terbaik.
- Jangan lupa untuk menjaga sirkulasi udara agar tanaman terhindar dari kelembapan berlebih yang bisa memicu penyakit.
Dengan teknik yang tepat, budidaya cabai mahkota akan menghasilkan panen melimpah dan berkualitas tinggi. Selamat mencoba!