Becak BSA: Ikon Kota Pematang Siantar yang Mendunia dan Wajib Dilestarikan
Pematang Siantar, Selektifnews.com – Kota Pematang Siantar tidak hanya dikenal karena keramahannya, tetapi juga karena kendaraan unik yang telah menjadi ikon kebanggaan masyarakat lokal, yaitu becak motor Birmingham Small Arms (BSA). Kendaraan roda tiga ini tidak hanya menjadi alat transportasi, tetapi juga menyimpan nilai sejarah dan budaya yang mendalam.
Becak BSA merupakan kendaraan yang sangat khas dan hanya ada di Pematang Siantar. Uniknya, becak ini menggunakan motor BSA yang berasal dari Inggris, dengan mesin berkapasitas 350cc hingga 500cc. Kendaraan ini awalnya dirancang sebagai alat transportasi militer selama Perang Dunia II, sebelum akhirnya dimodifikasi menjadi becak motor oleh masyarakat lokal pada tahun 1958.
Sejarah Panjang Becak BSA
Mengutip jurnal Universitas Multimedia Nusantara, motor BSA pertama kali dibawa ke Indonesia oleh tentara Belanda. Setelah kemerdekaan, motor-motor ini digunakan kembali oleh pemuda Pematang Siantar untuk menciptakan moda transportasi lokal yang kokoh, cepat, dan efisien. Modifikasi motor menjadi becak ini menjadikan Pematang Siantar satu-satunya kota di dunia yang memiliki becak BSA.
Pada tahun 1950-an hingga 1970-an, becak BSA menjadi alat transportasi utama yang sangat diminati masyarakat Pematang Siantar. Selain memberikan kenyamanan, kendaraan ini juga memiliki desain unik dengan suara knalpot yang khas. Pada masa itu, becak motor ini menjadi simbol kreativitas masyarakat lokal dalam memanfaatkan teknologi asing untuk kebutuhan lokal.
Desain dan Keunikan Becak BSA
Becak BSA memiliki desain kabin yang kokoh, terbuat dari kombinasi rangka logam dan kayu. Kabin dihiasi dengan warna-warna cerah yang mencerminkan semangat masyarakat Pematang Siantar. Desain ini tidak hanya memberikan estetika, tetapi juga daya tahan tinggi untuk melaju di berbagai kondisi jalan.
Keunikan lain dari becak ini adalah suara knalpotnya yang menggelegar. Suara khas ini menjadi ciri pembeda yang membuatnya mudah dikenali bahkan dari kejauhan. Motor BSA yang digunakan memiliki tenaga besar, memungkinkan becak melaju dengan kecepatan tinggi, sehingga menjadi moda transportasi yang sangat efisien pada masanya.
Becak BSA sebagai Cagar Budaya
Kini, becak motor BSA telah diakui sebagai cagar budaya. Status ini diberikan karena becak BSA telah berusia lebih dari 50 tahun dan memiliki nilai sejarah yang signifikan. Sebagai cagar budaya, becak ini wajib dilindungi oleh pemerintah dan masyarakat agar tetap menjadi warisan budaya yang dapat dinikmati oleh generasi mendatang.
Namun, seiring berjalannya waktu, modernisasi dan keberadaan alat transportasi baru membuat jumlah becak BSA semakin menurun. Hal ini menjadi tantangan besar bagi masyarakat Pematang Siantar untuk menjaga keberadaan ikon kota ini.
Becak BSA sebagai Ikon Wisata
Selain menjadi alat transportasi, becak BSA kini juga berperan sebagai daya tarik wisata yang mendunia. Banyak wisatawan, baik lokal maupun internasional, datang ke Pematang Siantar untuk merasakan pengalaman menaiki becak BSA. Bahkan, miniatur becak BSA sering diburu sebagai suvenir khas yang mencerminkan kekayaan budaya Siantar.
Bagi Anda yang ingin memiliki miniatur becak BSA, dapat menghubungi kontak WhatsApp 082272705409. Miniatur ini dibuat dengan detail tinggi, menjadikannya pilihan sempurna untuk koleksi atau hadiah.
Pentingnya Pelestarian Becak BSA
Sebagai warisan budaya yang unik, pelestarian becak BSA menjadi tanggung jawab bersama. Pemerintah, masyarakat, dan komunitas pecinta budaya perlu bekerja sama untuk memastikan becak ini tetap eksis di tengah modernisasi.
Becak BSA bukan sekadar kendaraan, melainkan simbol sejarah, kreativitas, dan identitas Kota Pematang Siantar. Dengan melestarikannya, kita tidak hanya menjaga warisan masa lalu, tetapi juga memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia kepada dunia.
#BecakBSA #IkonSiantar #CagarBudaya #SejarahTransportasi #PematangSiantarMendunia