Presiden Volodymyr Zelensky sedang berbicara dengan prajurit selama kunjungannya ke wilayah Zaporizhzhia, di tengah invasi Rusia di Ukraina pada 4 Februari 2024 |
Kyiv, Selektifnews.com -- Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengonfirmasi bahwa pasukan Ukraina telah menghadapi pertempuran pertama dengan militer Korea Utara, menandai eskalasi signifikan dalam ketidakstabilan global. Pernyataan ini disampaikan Zelenskyy melalui pidato video yang dipublikasikan di situs resmi kantor kepresidenan Ukraina pada Selasa (5/11/2024).
"Pertempuran pertama dengan pasukan Korea Utara membuka halaman baru ketidakstabilan di dunia," ujar Zelenskyy, dikutip dari Yonhap. Ia menyebut keterlibatan Korea Utara dalam konflik ini sebagai upaya nyata Rusia untuk memperluas peperangan, yang menurutnya memerlukan respons tegas dari komunitas internasional.
Zelenskyy juga menyampaikan apresiasi kepada negara-negara yang merespons pengiriman pasukan Korea Utara ke Rusia, tidak hanya melalui kecaman, tetapi juga dengan tindakan nyata dalam mendukung Ukraina.
"Kami, bersama dunia, harus melakukan segala upaya agar langkah Rusia untuk memperluas perang ini berakhir dengan kegagalan, baik bagi mereka maupun bagi Korea Utara," tegas Zelenskyy.
Menteri Pertahanan Ukraina Rustem Umerov mengonfirmasi pertempuran tersebut, meskipun ia tidak memberikan rincian lokasi atau dampak dari konfrontasi skala kecil itu. Sebelumnya, Zelenskyy melaporkan bahwa sekitar 11.000 tentara Korea Utara telah dikerahkan ke wilayah Kursk, Rusia, yang berbatasan dengan Ukraina.
**Dukungan Militer Korea Utara untuk Rusia Meningkatkan Tensi Global**
Di sisi lain, keterlibatan militer Korea Utara dalam konflik ini juga dikonfirmasi oleh Amerika Serikat. Juru bicara Departemen Luar Negeri AS menyebutkan sekitar 10.000 tentara Korea Utara kini berada di Kursk dan kemungkinan akan segera terlibat dalam pertempuran.
Ukraina sendiri mengalami kerugian besar dalam beberapa minggu terakhir, dengan lebih dari 11.800 tentara dilaporkan tewas dalam pertempuran di wilayah perbatasan Lugansk yang berada di bawah kendali Rusia. Menurut pakar militer Rusia, Andrey Marochko, pasukan Rusia berhasil menangkis 45 serangan balik Ukraina dalam periode ini, menghancurkan ratusan peralatan militer, termasuk tank dan artileri lapangan Ukraina.
Sementara itu, Korea Utara telah menyatakan dukungannya yang tak tergoyahkan bagi Rusia. Menteri Luar Negeri Korea Utara, Choe Son Hui, dalam pertemuannya dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov pada Jumat (1/11/2024), menegaskan bahwa negaranya akan terus mendukung Rusia dalam mencapai kemenangan di Ukraina. Choe menuduh AS dan Korea Selatan merencanakan serangan nuklir terhadap Korea Utara, menegaskan kembali komitmen aliansi militer antara Pyongyang dan Moskow.
"Kami memastikan bahwa hingga hari kemenangan, kami akan berdiri teguh di samping rekan-rekan Rusia kami," ungkap Choe.
Keterlibatan langsung pasukan Korea Utara dalam konflik ini menciptakan tantangan baru bagi Ukraina dan sekutu-sekutunya di tengah upaya mereka mempertahankan kedaulatan dan stabilitas kawasan.