 |
| Foto: ilustrasi |
Pematang Siantar, Selektifnews.com --- Yerikho (Jericho), yang terletak di Tepi Barat, Palestina, adalah kota tertua yang terus dihuni di dunia. Dengan sejarah yang diperkirakan telah dimulai sekitar 8000 SM, kota ini menjadi saksi perjalanan panjang peradaban manusia. Tidak hanya menjadi tempat tinggal bagi berbagai kebudayaan dan bangsa, Yerikho juga menjadi pusat sejarah dan arkeologi yang mengungkap jejak kehidupan manusia sejak zaman prasejarah.
Lokasi Strategis di Lembah Jordan
Yerikho terletak di Lembah Rift, dekat Sungai Jordan, pada ketinggian sekitar 250 meter di bawah permukaan laut. Posisi geografis ini tidak hanya menjadikan Yerikho kota terendah di dunia tetapi juga sangat strategis. Lokasinya di dekat sumber air alami, seperti "Air Mancur Elias" (dikenal juga sebagai Mata Air Elisha), membuatnya ideal untuk pemukiman manusia sejak zaman kuno. Mata air ini telah menjadi sumber kehidupan bagi penduduk selama ribuan tahun, memungkinkan pertanian berkembang di tengah lingkungan yang cenderung gersang.
Sejarah Panjang dan Peradaban yang Datang Silih Berganti
Sejak masa neolitik, Yerikho telah dihuni oleh berbagai peradaban. Kota ini pertama kali diduduki oleh komunitas pemburu-pengumpul yang kemudian mulai bercocok tanam, menjadikannya salah satu pusat awal pertanian di dunia. Perkembangan ini memungkinkan Yerikho tumbuh menjadi salah satu peradaban perkotaan pertama.
Dalam perjalanannya, Yerikho menjadi bagian dari berbagai kekaisaran dan kebudayaan besar, termasuk:
- Kanaan: Penduduk asli yang membangun fondasi kota dengan sistem benteng pertahanan dari batu.
- Israel: Yerikho memainkan peran penting dalam kisah Alkitab, khususnya runtuhnya Tembok Yerikho dalam kisah Penaklukan Kanaan oleh Yosua.
- Babylon dan Persia: Yerikho berada di bawah pengaruh kekuasaan besar dunia kuno ini.
- Yunani dan Roma: Selama era Helenistik dan Kekaisaran Romawi, Yerikho menjadi pusat ekonomi dan budaya yang penting.
- Bizantin dan Arab: Pada periode ini, kota berkembang sebagai pusat keagamaan dan perdagangan, melanjutkan perannya sebagai kota yang terus dihuni.
Keajaiban Arkeologi
Yerikho adalah situs arkeologi yang luar biasa. Salah satu temuan paling mengesankan adalah sisa-sisa dinding batu besar yang mengelilingi kota pada periode neolitik, yang dianggap sebagai salah satu sistem benteng tertua di dunia. Selain itu, para arkeolog telah menemukan berbagai artefak seperti rumah bulat dari lumpur, alat-alat batu, dan bukti awal penggunaan irigasi untuk pertanian.
Situs Tell es-Sultan, yang menjadi lokasi utama penggalian, telah memberikan banyak wawasan tentang kehidupan masyarakat kuno. Penemuan ini membantu para ahli memahami transisi manusia dari gaya hidup nomaden ke kehidupan menetap yang lebih kompleks.
Kota dengan Kekayaan Budaya dan Ekonomi
Selain nilai sejarah dan arkeologinya, Yerikho juga terkenal dengan sektor pertaniannya. Kota ini menghasilkan kurma berkualitas tinggi dan produk-produk olahan dari lumpur Laut Mati, yang dikenal memiliki manfaat kesehatan dan kecantikan. Kekayaan ini telah membantu kota mempertahankan ekonominya selama berabad-abad.
Sebagai salah satu kota tertua di dunia, Yerikho juga menjadi tujuan wisata populer. Wisatawan dari berbagai negara datang untuk melihat situs bersejarah, seperti Mata Air Elisha, reruntuhan kuno di Tell es-Sultan, dan Gunung Perubahan (Mount of Temptation).
Yerikho adalah lebih dari sekadar kota tua; ia adalah simbol ketahanan dan kelangsungan hidup manusia. Dengan sejarah lebih dari 10.000 tahun, Yerikho tidak hanya menjadi saksi peradaban awal manusia tetapi juga menawarkan wawasan yang tak ternilai tentang perkembangan masyarakat, budaya, dan teknologi. Hingga hari ini, kota ini tetap menjadi titik penting bagi studi arkeologi, sejarah, dan agama, sekaligus menjadi jembatan antara masa lalu dan masa kini.
