Oleh: Zulfandi Kusnomo,C.PW,C.IJ,C.PR
Pemimpin Redaksi, Penulis, Konten Kreator, Aktivis
Di tengah dunia yang penuh informasi ini, tidak semua orang memiliki kapasitas dan kesiapan yang sama dalam memahami setiap hal yang mereka dengar atau lihat. Terlebih di era media sosial, di mana setiap orang dengan mudah bisa menyuarakan pendapat, muncul fenomena di mana banyak orang yang kurang memahami suatu topik tetap merasa yakin dalam berkomentar atau bahkan menghakimi. Padahal, ada kearifan lama yang mengajarkan bahwa orang yang tidak paham lebih baik berdiam diri dan belajar lebih banyak sebelum berbicara atau bertindak. Hal ini sejalan dengan prinsip sederhana: diam ketika belum tahu, dan belajar untuk mengerti.
Mengapa Diam Adalah Pilihan Bijak Bagi yang Belum Tahu
Ada pepatah yang mengatakan bahwa "diam adalah emas." Artinya, ketika seseorang belum cukup mengerti atau memiliki pengetahuan yang memadai tentang suatu topik, memilih untuk diam adalah langkah yang lebih bijak daripada berbicara sembarangan. Dalam budaya timur, sikap diam dan mendengarkan adalah bagian dari kebijaksanaan, karena mereka yang banyak mendengar dan belajar cenderung lebih hati-hati dan tidak tergesa-gesa dalam menilai sesuatu. Sebaliknya, orang yang tidak tahu namun tetap bersuara kerap kali menunjukkan kelemahan mereka dan justru memperlihatkan ketidaktahuan.
Diam bukan berarti tidak aktif atau pasif, melainkan bentuk kesadaran diri untuk menahan diri dari hal-hal yang bisa mempermalukan diri sendiri. Dengan diam, seseorang memberi kesempatan bagi diri mereka untuk memperdalam pengetahuan dan memperbaiki pemahaman sebelum memberi opini.
Bahaya dari Bicara Tanpa Pengetahuan
Berbicara tanpa pemahaman yang memadai dapat menimbulkan banyak masalah. Salah satunya adalah penyebaran informasi yang keliru atau menyesatkan. Seseorang yang tidak paham suatu hal, tetapi tetap membagikan pandangan mereka, sering kali menyebarkan kebingungan di tengah masyarakat. Bahkan, di dunia maya, satu komentar yang tidak didasari pemahaman dapat berkembang menjadi perdebatan panjang yang akhirnya berujung pada kesalahpahaman dan konflik.
Selain itu, orang yang berbicara tanpa memahami topik yang dibahas berisiko mempermalukan dirinya sendiri. Mereka menunjukkan ketidaktahuan yang membuat orang lain sulit untuk menghormati pendapat mereka. Dalam banyak kasus, orang yang berbicara tanpa dasar hanya akan dianggap tidak relevan atau bahkan dijadikan bahan tertawaan. Oleh karena itu, menjaga sikap diam saat belum memahami suatu hal justru menjadi bentuk perlindungan diri dari kemungkinan-kemungkinan buruk tersebut.
Pentingnya Mengembangkan Sikap Rendah Hati dan Mau Belajar
Orang yang bijak adalah mereka yang rendah hati dan mau terus belajar. Rendah hati berarti memahami bahwa masih banyak hal yang belum kita ketahui dan bersedia menerima pandangan atau pendapat orang lain. Seseorang yang rendah hati dan terbuka pada pengetahuan baru akan lebih mudah untuk bertumbuh dan berkembang, karena ia tidak terjebak dalam keyakinan buta atau kesombongan yang membuatnya menutup diri.
Belajar adalah proses yang berlangsung seumur hidup. Mengembangkan pengetahuan bukan hanya kewajiban, tetapi kebutuhan. Seseorang yang tidak pernah belajar akan tetap pada ketidaktahuannya dan sulit untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Belajar tidak hanya membuat seseorang lebih bijak, tetapi juga memungkinkan mereka untuk berbicara dan bertindak dengan dasar yang kuat. Mereka yang belajar tidak perlu tergesa-gesa untuk berbicara, karena mereka memahami bahwa pemahaman membutuhkan waktu dan kesabaran.
Ketika Sudah Mengerti, Berbicara Menjadi Lebih Bermakna
Setelah memiliki pemahaman yang mendalam, barulah seseorang bisa berbicara dengan bijak dan memberi dampak positif pada orang lain. Pada titik ini, mereka yang awalnya diam dan belajar akan mampu menyampaikan pendapat yang tidak hanya berisi tetapi juga relevan. Orang lain akan mendengar dan menghargai pendapat mereka karena terasa ada bobot dan dasar yang kuat.
Orang bijak biasanya lebih sedikit berbicara, namun setiap kata yang mereka keluarkan memberikan nilai. Mereka yang belajar dan memahami terlebih dahulu sebelum berbicara akan bisa membawa perbincangan ke arah yang lebih konstruktif. Saat seseorang memahami topik yang mereka bicarakan, mereka dapat memberikan pandangan yang kritis, membuka perspektif baru, dan membantu orang lain untuk memahami hal yang sama.
Bijak Menggunakan Media Sosial: Diam dan Belajar Sebelum Berkomentar
Di media sosial, banyak orang merasa terdorong untuk langsung memberikan pendapat tanpa mempertimbangkan apakah mereka benar-benar menguasai topik tersebut atau tidak. Fenomena ini terlihat jelas saat ada isu-isu besar atau kontroversial, di mana ribuan orang berlomba-lomba memberikan komentar atau opini, meskipun sebagian besar dari mereka sebenarnya tidak memiliki pengetahuan yang mendalam.
Dalam hal ini, sikap diam dan belajar menjadi semakin penting. Sebelum memberi komentar, seseorang sebaiknya melakukan riset atau mencari informasi tambahan mengenai topik yang sedang dibahas. Jika mereka merasa tidak memiliki cukup pemahaman, sebaiknya menahan diri dan menyimak terlebih dahulu. Media sosial bisa menjadi tempat yang positif jika kita semua menerapkan prinsip ini, sehingga ruang diskusi yang sehat dapat terbentuk.
Orang Bijak Selalu Memilih Belajar
Di tengah derasnya arus informasi dan budaya berbicara tanpa dasar, seseorang yang bijak adalah mereka yang tahu kapan harus berbicara dan kapan harus diam. Orang yang belum paham seharusnya tidak merasa malu untuk mengakui ketidaktahuan mereka. Malah, orang yang rendah hati untuk diam dan belajar akan lebih dihormati karena kesadaran dan upayanya untuk tidak menyebarkan kebingungan.
Mengembangkan diri melalui belajar adalah langkah awal untuk menjadi orang yang lebih baik. Belajar memungkinkan seseorang untuk berbicara dengan makna, memberikan pandangan yang benar, dan membantu orang lain. Maka, jadilah orang yang bijak, yang memilih untuk diam saat tidak tahu dan memilih untuk berbicara hanya ketika sudah paham. Karena dalam diam, kita memberi ruang untuk ilmu masuk, dan dalam belajar, kita memberi dasar untuk menjadi manusia yang lebih baik.