Kekalahan Timnas Indonesia dari Jepang Tak Surutkan Semangat Suporter di SUGBK Nyanyikan Lagu Tanah Airku |
Jakarta, selektifnews.com --- Timnas Indonesia harus menelan kekalahan pahit dari Jepang dalam laga lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Pertandingan yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, pada Jumat malam, 15 November 2024, berakhir dengan skor telak untuk keunggulan tim Samurai Biru. Meskipun hasil akhir tak memihak pada skuad Garuda, semangat dan solidaritas puluhan ribu suporter Indonesia di stadion menjadi sorotan utama.
Di penghujung laga, suasana haru memenuhi tribun SUGBK. Puluhan ribu suporter Indonesia yang memadati stadion tidak beranjak pergi, meskipun hujan sempat mengguyur arena pertandingan. Dengan penuh khidmat, mereka mengangkat flashlight dari ponsel masing-masing, menciptakan pemandangan lautan cahaya yang memukau. Bersama-sama, suporter menyanyikan lagu "Tanah Airku," sebuah lagu ciptaan Ibu Sud yang sarat makna cinta tanah air.
Penghormatan untuk Perjuangan Tim Garuda
Momen tersebut bukan sekadar ritual rutin, melainkan penghormatan tulus terhadap perjuangan para pemain timnas Indonesia di lapangan. Lagu "Tanah Airku" yang memiliki nada syahdu dan lirik mendalam menggema di seluruh stadion.
"Tanah Airku, tidak kulupakan, Kan terkenang, selama hidupku..."
Lirik sederhana namun bermakna dalam itu dinyanyikan dengan penuh penghayatan, menyentuh hati semua yang hadir. Tak hanya suporter, sejumlah pemain timnas Indonesia turut bergabung, termasuk pemain diaspora, Jay Idzes. Pemain bertahan naturalisasi asal Belanda ini terlihat berdiri bersama para suporter di tribun, menyanyikan lagu tersebut dengan rasa bangga.
"Saya merasa sangat terhormat berada di sini. Meski kalah, dukungan seperti ini luar biasa. Saya merinding mendengar mereka menyanyi," ujar Idzes seusai pertandingan.
Tradisi yang Dimulai pada 2022
Tradisi menyanyikan "Tanah Airku" seusai pertandingan timnas di kandang bermula pada tahun 2022. Tepatnya pada 8 Juli 2022, ketika Timnas Indonesia U-19 menghadapi Filipina dalam ajang Piala AFF. Saat itu, kemenangan diraih skuad muda Garuda, dan lagu "Tanah Airku" dinyanyikan sebagai ungkapan cinta terhadap timnas dan tanah air.
Sejak saat itu, lagu ini menjadi simbol kebersamaan suporter dengan pemain, baik dalam kemenangan maupun kekalahan. Lagu ini kerap dinyanyikan sebagai bentuk dukungan moril dan penghormatan terhadap perjuangan timnas di lapangan hijau.
Makna Mendalam di Balik Lagu Tanah Airku
Lagu "Tanah Airku" karya Ibu Sud memiliki pesan yang sangat mendalam. Lagu ini tidak hanya menjadi ungkapan cinta terhadap Indonesia, tetapi juga simbol pengingat bahwa ke mana pun kita pergi, rasa cinta kepada tanah air tidak akan pernah pudar.
Suasana di SUGBK malam itu menjadi saksi nyata betapa lagu ini mampu menguatkan semangat kebangsaan. Meski hujan sempat membasahi stadion, suasana tetap syahdu, seolah seluruh stadion menyatu dalam rasa cinta terhadap Indonesia.
Perjalanan Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Kekalahan dari Jepang tentu menjadi pukulan bagi tim Garuda yang tengah berjuang untuk lolos ke Piala Dunia 2026. Namun, pelatih Shin Tae-yong menegaskan bahwa perjuangan belum usai.
"Saya sangat menghargai perjuangan para pemain. Jepang adalah tim yang kuat, tapi kami akan terus belajar dan berkembang. Dukungan luar biasa dari suporter malam ini adalah motivasi terbesar kami," ujar Shin Tae-yong dalam konferensi pers pasca pertandingan.
Semangat yang Tak Pernah Padam
Meski hasil pertandingan tidak sesuai harapan, dukungan penuh semangat dari suporter Indonesia menjadi bukti bahwa cinta terhadap timnas tak akan pernah surut. Bagi suporter, pertandingan bukan sekadar soal menang atau kalah, melainkan tentang kebanggaan membela lambang Garuda.
Momen menyanyikan "Tanah Airku" di akhir pertandingan menunjukkan bahwa solidaritas dan cinta tanah air adalah kekuatan yang tak tergoyahkan. Kekalahan ini bukan akhir, melainkan awal dari perjalanan panjang timnas Indonesia menuju kejayaan.
Suasana malam itu menjadi pengingat bahwa dalam sepak bola, hasil adalah bagian dari perjalanan, tetapi cinta terhadap tim dan tanah air adalah hal yang abadi. Engkau kuhargai.