SPBU 14.211.207 yang terletak di Jalan Sangnawaluh, Pematang Siantar, |
Pematang Siantar, Selektifnews.com – Insiden menghebohkan terjadi di SPBU 14.211.207 yang terletak di Jalan Sangnawaluh, Pematang Siantar, pada Kamis, 10 Oktober 2024. Sejumlah supir angkutan umum melaporkan dugaan bahwa bensin yang mereka beli dari SPBU tersebut tercampur air, menyebabkan kendaraan mereka mogok seketika setelah pengisian bahan bakar.
Salah satu supir angkutan umum yang biasa melayani rute Bandar Jaya–Perumnas Batu 6 dan GMSS Jaya mengaku mengalami kerugian besar akibat insiden ini. "Mobil saya langsung mogok setelah pengisian. Saat tangki dibongkar dan dikuras di bengkel, ternyata banyak air yang bercampur dengan bensin. Saya rugi sekitar Rp500.000, itu belum termasuk biaya bengkel dan kerugian karena tidak bisa beroperasi seharian," ungkapnya. Supir tersebut memilih untuk tidak menyebutkan namanya, namun menyatakan bahwa kejadian ini sangat merugikan para supir angkutan umum yang mengandalkan kendaraan mereka sebagai sumber mata pencaharian.
Kejadian ini dilaporkan terjadi sekitar pukul 10:30 WIB, dan dengan cepat menyebar di kalangan pengemudi angkot lainnya. Mereka merasa khawatir dan marah atas insiden ini, mengingat banyak dari mereka yang bergantung pada kendaraan untuk penghasilan harian. Beberapa supir lain yang mengisi bahan bakar di SPBU yang sama mengaku mengalami masalah serupa dengan kendaraan mereka, yang mengindikasikan bahwa masalah ini mungkin lebih luas dari yang diperkirakan.
Hingga berita ini diturunkan, pimpinan SPBU tersebut belum hadir di lokasi untuk memberikan klarifikasi atau tanggapan resmi. Di lapangan, mandor SPBU terlihat sedang berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk penyelidikan lebih lanjut. Polisi juga telah menutup SPBU dengan garis polisi (cross line) untuk keperluan investigasi.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Pematang Siantar, AKP Made Wira Suhendra SIK, MH, belum berhasil dikonfirmasi terkait insiden ini. Namun, menurut sumber internal, pihak kepolisian sudah menerima laporan dan sedang melakukan penyelidikan terhadap dugaan pencampuran air dalam bensin yang dijual di SPBU tersebut.
Tutupnya SPBU ini berdampak signifikan, terutama bagi warga sekitar dan pengemudi yang biasa mengisi bahan bakar di sana. Selain memicu keresahan di kalangan supir angkot, sejumlah pengguna kendaraan pribadi juga mulai menghindari SPBU itu untuk sementara waktu hingga hasil investigasi diumumkan.
Ketua Aliansi Masyarakat Siantar Simalungun Bersatu Johan Arifin menilai bahwa kasus seperti ini bisa memberikan dampak buruk bagi kepercayaan masyarakat terhadap layanan SPBU di kota tersebut.
"Jika benar bensin tercampur air, ini merupakan bentuk kelalaian yang sangat merugikan konsumen. Apalagi jika melibatkan jumlah kendaraan yang besar, bisa mengakibatkan kerugian ekonomi yang cukup signifikan, terutama bagi mereka yang menggantungkan hidupnya pada transportasi," ujarnya.
Johan juga berharap pihak SPBU segera memberikan tanggapan resmi dan bertanggung jawab atas insiden ini, termasuk mengganti kerugian yang dialami oleh para supir angkot dan pengguna lainnya.
Insiden ini menjadi perhatian masyarakat luas, mengingat pentingnya kualitas bahan bakar untuk kelancaran aktivitas sehari-hari. Para supir berharap bahwa penyelidikan bisa segera diselesaikan, dan mereka bisa mendapatkan kompensasi atas kerugian yang mereka alami. Hingga saat ini, masyarakat masih menunggu tindakan lebih lanjut dari pihak terkait untuk memastikan insiden serupa tidak terulang di masa mendatang.