Simalungun, Selektifnews.com – Kondisi longsor yang terjadi di jalan penghubung Simarimbun menuju Kantor Nagori Pematang Silampuyang semakin memprihatinkan. Jalan yang merupakan akses utama bagi masyarakat Nagori Pematang Silampuyang untuk menuju pusat kota Pematang Siantar dan Kabupaten Simalungun tersebut, semakin tergerus oleh longsor. Sayangnya, hingga kini belum ada perhatian dari pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Simalungun, meski situasinya semakin mengancam keselamatan pengguna jalan.
Longsor yang terus melebar hanya menyisakan jarak beberapa puluh sentimeter saja dari badan jalan. Kondisi ini sangat membahayakan, khususnya bagi pengendara sepeda motor maupun mobil. Tidak adanya rambu-rambu peringatan di sekitar lokasi longsor memperburuk situasi. Pengguna jalan yang tidak mengetahui kondisi ini, terutama di malam hari, berisiko jatuh ke dalam jurang yang dalam karena jalan tersebut juga tidak memiliki penerangan yang memadai.
Seorang warga setempat menyatakan kekhawatirannya akan potensi kecelakaan yang bisa terjadi sewaktu-waktu. "Kami sangat khawatir, terutama saat malam hari. Tanpa rambu peringatan dan penerangan, siapa saja bisa tergelincir ke dalam jurang," ujar seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Warga setempat telah lama mengajukan permohonan kepada Dinas Pekerjaan Umum (PU) Simalungun serta Pemerintah Nagori Pematang Silampuyang untuk segera bertindak, setidaknya dengan memasang rambu-rambu peringatan dan penerangan jalan. Namun, permohonan tersebut seakan tak mendapat respons. Warga khawatir jika dibiarkan terlalu lama, longsor ini bisa menelan korban jiwa.
Kondisi jalan ini sudah lama mengalami kerusakan. Pada Agustus 2023, Mulyadi dan konsultan dari PTPN 4 Palmco Medan sudah melakukan tinjauan ke lokasi tersebut setelah mendapatkan keluhan dari masyarakat. Tinjauan tersebut diharapkan menjadi langkah awal untuk perbaikan, namun hingga saat ini belum ada realisasi konkret dari pihak terkait.
Ketua Aliansi Masyarakat Siantar Simalungun Bersatu, Johan Arifin, turut menyampaikan keprihatinannya atas lambatnya penanganan dari pemerintah dan para stakeholder terkait. “Saya sangat prihatin melihat situasi ini. Kondisi jalan yang longsor ini jelas membahayakan, apalagi jika malam hari. Jika dibiarkan terus, ini bisa memakan korban jiwa. Kami mendesak seluruh pihak, baik dari pemerintah maupun instansi terkait, untuk segera mengambil tindakan,” ungkap Johan dalam pernyataannya.
Johan juga menekankan pentingnya tindakan segera agar tidak menambah daftar korban akibat kelalaian penanganan infrastruktur. "Ini bukan masalah kecil. Jalan ini merupakan poros utama bagi masyarakat, dan jika tidak segera ditangani, risikonya sangat besar," tambahnya.
Seiring dengan memburuknya situasi, masyarakat setempat berharap ada langkah konkret dari Pemkab Simalungun dan dinas terkait untuk segera memperbaiki kondisi jalan tersebut, baik dengan memperkuat tebing yang longsor maupun memasang rambu peringatan dan lampu penerangan jalan. Upaya ini tidak hanya untuk memastikan keselamatan pengguna jalan, tetapi juga untuk mencegah longsor semakin meluas.
Kehadiran pihak berwenang dalam menangani persoalan ini sangat ditunggu-tunggu oleh warga. Jika tidak segera ditindaklanjuti, dikhawatirkan bencana yang lebih besar dapat terjadi di masa mendatang, mengingat jalan ini merupakan akses penting bagi masyarakat Nagori Pematang Silampuyang dan sekitarnya.