-->

Iklan

Menu Bawah

Iklan

Halaman

Kontroversi Usai Debat: Oknum Anggota DPRD Tebing Tinggi Tantang Calon Wali Kota Nomor Urut 3 Melalui WhatsApp

Redaksi
Senin, 21 Oktober 2024, Oktober 21, 2024 WIB Last Updated 2024-10-21T15:05:54Z


Tebing Tinggi, Selektifnews.com – Usai debat publik pertama yang digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tebing Tinggi pada Sabtu (19/10/2024), muncul insiden yang menghebohkan publik. Dugaan ancaman melalui chat WhatsApp yang dikirim oleh seorang anggota DPRD Tebing Tinggi berinisial KN kepada Calon Wali Kota Tebing Tinggi nomor urut 3, H. Iman Irdian, SE, menjadi perbincangan hangat di masyarakat.


Chat WhatsApp yang dikirim oleh KN ini diduga erat kaitannya dengan pertanyaan sensitif yang dilontarkan oleh Iman Irdian saat debat, pada segmen keempat. Pada momen tersebut, Iman Irdian menanyakan terkait isu perselingkuhan antara Aparatur Sipil Negara (ASN) dengan anggota DPRD kepada calon Walikota nomor urut 2, Basyaruddin Nasution. Pertanyaan itu tampaknya menyinggung KN, yang kemudian bereaksi melalui pesan pribadi ke WhatsApp Iman Irdian dengan nada yang terkesan menantang.


Dalam pesan WhatsApp tersebut, KN menulis: “Eh Dian, apa maksud kau Dian? Kalau tak senang kau, dimana mau kau, ku ladeni kau. Kalau kau laki-laki, bagi mulut kau itu. Kutunggu kau dimana kau,” demikian isi chat yang diterima oleh Iman Irdian.


Tidak hanya melalui pesan pribadi, KN juga memposting status di akun Facebook pribadinya yang bernada serangan pribadi kepada Iman Irdian. Dalam statusnya, KN menulis: “Tak Sadar Kau Dian. Mencaleg Aja Kau Kalah. Kupastikan Tempat kau mencoblos kalah telak kau. Dasar Sombong. Kau Urus aja diri kau, dengar suara kau aja orang muak mau muntah. Sebentar lagi nyepak-nyepak kaleng di jalan kau.”


Terkait dengan chat dan postingan tersebut, salah satu tim pemenangan Iman Irdian membenarkan adanya pesan WhatsApp yang dikirim KN kepada calon Wali Kota nomor urut 3 tersebut. Ia menyebutkan bahwa pesan tersebut kemungkinan besar terkait dengan pertanyaan yang diajukan Iman Irdian mengenai isu perselingkuhan antara ASN dan anggota DPRD pada debat publik.


“Ya, benar, setelah debat ada KN mengirim WA (WhatsApp) ke Pak Dian dengan kata-kata yang menantang. Diduga ini terkait dengan pertanyaan Pak Dian kepada Paslon nomor urut 2, Basyaruddin Nasution,” ujar tim pemenangan tersebut kepada wartawan.


Tim pemenangan Iman Irdian juga berharap agar para pendukung tidak terpancing emosi dan tetap tenang serta mengikuti aturan hukum yang berlaku. “Kami berharap agar para pendukung Iman Irdian Saragih dan Mukmin Tambunan, yang dikenal dengan sebutan IDAMAN, tidak mudah terpancing. Kita harus sabar dan tenang, jangan sampai melakukan hal-hal yang melanggar hukum,” ungkapnya.


Dalam konferensi pers usai debat publik pertama, wartawan juga menanyakan kepada calon Walikota nomor urut 2, Basyaruddin Nasution, mengapa ia enggan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Iman Irdian terkait isu tersebut. Basyaruddin hanya menjawab singkat, “Karena tadi saya tidak menjawab, hari ini juga saya tidak menjawab, mohon maaf.”


Namun, Basyaruddin enggan memberikan alasan lebih lanjut mengenai ketidakmauannya menjawab pertanyaan tersebut, meskipun pertanyaan itu sudah menimbulkan polemik di tengah masyarakat.


Sementara itu, saat dikonfirmasi oleh wartawan pada Senin (21/10/2024), KN mengakui bahwa dirinya memang mengirimkan pesan WhatsApp kepada Iman Irdian. Ia menjelaskan bahwa pesan tersebut dikirimkan sebagai reaksi terhadap pernyataan Iman Irdian dalam debat yang dianggapnya tidak jelas dan menebar fitnah.


“Jadikan bang, itu kan ucapan dia di debat semalam, biasnya dia tidak menyebutkan nama orang. Jadi maksud saya itu bukan menantang, tapi mau tahu siapa yang disebutkan oleh Irdian Saragih. Nama anggota dewannya siapa? Jangan dia menebar hoax,” ungkap KN.


KN juga menegaskan bahwa sebagai calon Wali Kota, Iman Irdian seharusnya memberikan pendidikan politik yang baik kepada masyarakat, bukan malah menebar fitnah dan isu yang tidak jelas. “Kasih pendidikan politik yang baik untuk masyarakat Tebing Tinggi. Belum jadi Wali Kota aja sudah menebar fitnah,” tambahnya.


Kasus ini menimbulkan perdebatan di kalangan masyarakat dan pemerhati politik di Tebing Tinggi. Beberapa pihak mendesak agar KPU Tebing Tinggi atau Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) segera turun tangan untuk menangani persoalan ini, agar tidak mengganggu jalannya proses demokrasi yang sehat di Pilkada Tebing Tinggi 2024. Masyarakat berharap bahwa insiden ini tidak mengganggu keharmonisan kampanye dan tetap mengedepankan adu gagasan serta program yang baik demi kemajuan kota.


Kini, perhatian publik tertuju pada bagaimana kedua pihak akan menyelesaikan polemik ini secara damai dan profesional, sehingga tidak memicu konflik lebih lanjut di tengah persaingan Pilkada yang semakin memanas. (RM)

Komentar

Tampilkan

Terkini