-->

Iklan

Menu Bawah

Iklan

Halaman

Dirgahayu TNI ke-79: Saatnya TNI Turun Tangan Berantas Narkoba, Musuh Negara Sesungguhnya

Redaksi
Kamis, 03 Oktober 2024, Oktober 03, 2024 WIB Last Updated 2024-10-02T18:07:20Z


Pada peringatan Dirgahayu ke-79 Tentara Nasional Indonesia (TNI), momentum ini seharusnya menjadi saat refleksi atas peran penting TNI dalam menjaga keamanan nasional, tidak hanya di medan perang, tetapi juga di tengah ancaman domestik yang nyata, salah satunya adalah peredaran narkoba. Kartel narkoba yang terus beroperasi di beberapa wilayah Indonesia, seperti di Kawasan Bangsal, Kota Pematang Siantar, menjadi musuh negara yang tak kalah berbahaya dibandingkan teroris. Ironisnya, meski peredaran narkoba sudah berlangsung bertahun-tahun, jaringan ini tampaknya sulit disentuh oleh hukum.


Narkoba adalah ancaman besar bagi keberlangsungan generasi muda, dan pada hakikatnya, para bandar narkoba adalah teroris dalam wujud lain yang merusak bangsa secara perlahan. Dalam hal ini, TNI diharapkan tidak hanya berdiri sebagai penjaga kedaulatan teritorial negara, tetapi juga sebagai garda terdepan dalam memerangi ancaman narkoba yang kian merajalela. Sebagai salah satu lembaga yang memiliki kapasitas dan jaringan yang kuat, TNI diharapkan turun tangan membantu pihak kepolisian dalam memberantas kartel narkoba, terutama di wilayah-wilayah yang hingga kini belum tersentuh, seperti Kawasan Bangsal di Pematang Siantar.


Narkoba: Ancaman Serius Terhadap Generasi Muda

Penyebaran narkoba, terutama di kalangan generasi muda, telah menjadi ancaman serius bagi masa depan bangsa. Narkoba tidak hanya merusak kesehatan fisik dan mental, tetapi juga menghancurkan moral, produktivitas, dan tatanan sosial masyarakat. Statistik menunjukkan bahwa pengguna narkoba di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya, dan yang paling memprihatinkan adalah bahwa sebagian besar dari mereka adalah anak muda, generasi yang seharusnya menjadi tulang punggung masa depan bangsa.


Narkoba seperti "bom waktu" yang akan menghancurkan bangsa dari dalam jika dibiarkan terus berkembang. Kartel narkoba, yang beroperasi secara rapi dan terorganisir, sering kali sulit dibongkar karena mereka memiliki jaringan yang luas dan bahkan diduga berkolusi dengan oknum aparat penegak hukum. Situasi ini membuat masyarakat semakin skeptis terhadap kemampuan aparat untuk memberantas narkoba secara efektif. Kawasan Bangsal di Pematang Siantar, misalnya, telah lama dikenal sebagai salah satu pusat peredaran narkoba, namun hingga kini belum ada tindakan yang signifikan untuk membongkar kartel yang ada di sana.


Jika dibiarkan terus-menerus, peredaran narkoba di kalangan generasi muda akan menimbulkan krisis sosial yang mendalam. Generasi yang seharusnya menjadi motor penggerak pembangunan bangsa justru terjerumus dalam lingkaran setan narkoba. Oleh karena itu, tidak ada pilihan lain selain mengambil tindakan tegas untuk memberantas peredaran narkoba, terutama di wilayah-wilayah yang selama ini menjadi "zona merah".


Bandar Narkoba: Teroris yang Mengancam Stabilitas Nasional

Seperti halnya teroris yang mengancam keamanan negara dengan aksi-aksi kekerasan, bandar narkoba juga merupakan musuh negara yang harus diberantas. Mereka mungkin tidak menebar teror secara fisik, tetapi mereka merusak masa depan generasi bangsa dengan cara yang lebih halus namun mematikan. Bandar narkoba adalah "teroris sesungguhnya" yang mengancam stabilitas nasional dari dalam.


Peredaran narkoba tidak hanya menghancurkan individu-individu yang menggunakannya, tetapi juga berdampak luas pada masyarakat. Korupsi, kejahatan, kekerasan, dan konflik sosial sering kali muncul sebagai efek samping dari perdagangan narkoba. Selain itu, uang hasil peredaran narkoba juga digunakan untuk mendanai berbagai kegiatan ilegal lainnya yang berpotensi merusak stabilitas negara.


Di tengah situasi ini, peran TNI sangat diharapkan. TNI memiliki pengalaman panjang dalam menangani ancaman teroris dan menjaga keamanan nasional. Pengalaman dan keahlian ini seharusnya dapat dimanfaatkan dalam memerangi narkoba, terutama dalam menghadapi kartel-kartel narkoba yang sudah mengakar dan sulit dibongkar. TNI bisa berperan lebih aktif, tidak hanya sebagai pendukung operasi kepolisian, tetapi juga mengambil inisiatif dalam melakukan operasi militer terbatas untuk memberantas jaringan-jaringan narkoba yang dianggap sebagai ancaman keamanan nasional.


Kawasan Bangsal di Pematang Siantar: Sarang Narkoba yang Perlu Segera Dibongkar

Salah satu contoh konkret dari peredaran narkoba yang sulit dibongkar adalah di Kawasan Bangsal, Kota Pematang Siantar. Kawasan ini sudah lama dikenal sebagai pusat peredaran narkoba, namun hingga kini tampaknya hukum belum mampu menyentuh jaringan yang beroperasi di sana. Para bandar narkoba terus beroperasi dengan leluasa, sementara generasi muda yang tinggal di sekitar kawasan tersebut menjadi korban dari bisnis haram ini.


Keberadaan kartel narkoba di Kawasan Bangsal merupakan cerminan dari kelemahan sistem hukum kita dalam menangani kejahatan terorganisir. Masyarakat sudah kehilangan kepercayaan terhadap penegakan hukum, karena kartel-kartel tersebut terus beroperasi tanpa hambatan yang berarti. Dalam kondisi seperti ini, kehadiran TNI menjadi sangat diperlukan. Sebagai institusi yang memiliki kewenangan dan kapasitas yang kuat, TNI dapat berperan dalam mengatasi kelemahan-kelemahan yang ada dalam sistem penegakan hukum.


TNI, bersama dengan kepolisian, harus merancang strategi khusus untuk membongkar jaringan narkoba di Kawasan Bangsal dan wilayah-wilayah lain yang memiliki masalah serupa. Operasi gabungan antara TNI dan Polri dapat menjadi solusi untuk mengatasi kartel narkoba yang sulit disentuh. Jika tidak segera ditangani, peredaran narkoba di wilayah tersebut akan terus menghancurkan generasi muda dan merusak tatanan sosial masyarakat.


Peran TNI dalam Pemberantasan Narkoba

Peran TNI dalam pemberantasan narkoba bukanlah hal yang baru. Beberapa tahun terakhir, TNI telah menunjukkan keterlibatan aktif dalam berbagai operasi pemberantasan narkoba, terutama di wilayah perbatasan dan daerah-daerah rawan. TNI memiliki keunggulan dalam hal pengawasan wilayah, kemampuan intelijen, dan kecepatan operasional yang dapat membantu mempercepat upaya pemberantasan narkoba di Indonesia.


Namun, untuk lebih efektif, TNI perlu diberikan mandat yang lebih luas dalam menangani masalah narkoba. Kerja sama antara TNI, Polri, dan Badan Narkotika Nasional (BNN) harus diperkuat, baik dalam hal koordinasi operasional maupun berbagi informasi intelijen. Selain itu, TNI juga dapat berperan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya narkoba melalui program-program pembinaan teritorial dan sosialisasi di daerah-daerah yang rawan peredaran narkoba.


Dengan dukungan penuh dari masyarakat dan kerja sama yang solid dengan pihak-pihak terkait, TNI dapat membantu mempercepat pemberantasan narkoba, terutama di wilayah-wilayah yang sudah menjadi pusat peredaran narkoba seperti Kawasan Bangsal. Jika tidak, narkoba akan terus menjadi ancaman yang merusak masa depan generasi muda dan, pada akhirnya, merusak bangsa ini dari dalam.


TNI sebagai Garda Terdepan dalam Menyelamatkan Masa Depan Bangsa

Peringatan Dirgahayu ke-79 TNI harus menjadi momen penting untuk menegaskan kembali komitmen TNI dalam menjaga keamanan nasional, termasuk dari ancaman narkoba. Dengan turun tangan langsung dalam upaya pemberantasan narkoba, TNI tidak hanya menjaga kedaulatan negara dari ancaman eksternal, tetapi juga melindungi masa depan bangsa dari ancaman internal yang tak kalah berbahaya.


Generasi muda adalah aset terbesar bangsa ini, dan jika generasi ini hancur karena narkoba, masa depan Indonesia juga akan suram. Oleh karena itu, perang melawan narkoba harus menjadi prioritas utama, dan TNI harus berada di garis terdepan dalam upaya ini. Kartel narkoba yang beroperasi di wilayah-wilayah seperti Kawasan Bangsal harus dihentikan, dan jaringan mereka harus dibongkar sepenuhnya.


Dengan sinergi antara TNI, Polri, BNN, dan masyarakat, kita dapat mengatasi ancaman narkoba dan memastikan bahwa generasi muda Indonesia tumbuh dalam lingkungan yang sehat, bebas dari narkoba, dan siap membangun masa depan bangsa. Dirgahayu ke-79 TNI, semoga TNI semakin kuat dalam menjaga kedaulatan bangsa dan menyelamatkan generasi muda dari ancaman narkoba.



Pematang Sianțar, 3 Oktober 2024

Zulfandi Kusnomo,C.PW, C.IJ, C.PR

- Pemimpin Redaksi Selektifnews.com

- Sekretaris Komite Wartawan Reformasi Indonesia (KWRI) Sumatera Utara

- Ketua DPC Garda Bela Negara Nasional (GBNN) Kota Pematang Siantar

- Ketua Satgas Anti Riba Kota Pematang Siantar

- Ketua Gerakan Masyarakat Anti Prostitusi Narkoba Dan Judi Kota Pematang Siantar

Komentar

Tampilkan

Terkini

Entertainment

+

Opini

+