Pematang Siantar, Selektifnews.com - Angin kencang yang melanda Kota Pematang Siantar pada Selasa (29/10/2024) siang menyebabkan atap Mall Suzuya Merdeka ambruk. Insiden yang terjadi sekitar pukul 15.00 WIB ini sontak menghebohkan warga sekitar dan para pengunjung mall. Bagian atap luar bangunan tampak runtuh, meninggalkan puing-puing yang berserakan di sekitar mall.
Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut, tetapi kejadian ini memunculkan banyak kekhawatiran terkait standar keselamatan bangunan di kota itu. Terlebih lagi, mall yang baru dibuka beberapa bulan lalu ini telah menimbulkan pertanyaan sejak awal pembangunannya.
Bangunan Mall Suzuya Merdeka Menjadi Sorotan Sejak Awal Pembangunan
Mall Suzuya Merdeka, yang terintegrasi dengan gedung olahraga, awalnya direncanakan menjadi salah satu venue untuk cabang olahraga tinju pada Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumut 2024. Namun, rencana itu dibatalkan karena sejumlah pihak menilai bangunan ini tidak memenuhi standar keselamatan yang memadai untuk dijadikan tempat olahraga. Runtuhnya atap luar mall ini semakin menguatkan dugaan bahwa konstruksi bangunan tersebut tidak sesuai dengan standar keamanan yang diharapkan.
"Sejak awal kami sudah mendengar kabar tentang adanya masalah pada kualitas bangunan mall ini. Bahkan, beberapa pihak sudah mewanti-wanti akan hal ini," ujar salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Beberapa pihak berpendapat bahwa proses pembangunan mall ini tampak tergesa-gesa, seolah-olah ingin menunjukkan keberhasilan pemerintah kota dalam menarik investor. Namun, insiden ini justru menimbulkan kesan negatif bagi pengelolaan fasilitas publik di Pematang Siantar.
Desakan Warga untuk Pemeriksaan Konstruksi dan Perizinan
Runtuhnya atap Mall Suzuya Merdeka menambah daftar panjang kasus keamanan bangunan publik di wilayah Pematang Siantar. Warga yang mengetahui insiden ini berharap agar dilakukan pemeriksaan menyeluruh atas konstruksi bangunan tersebut. Mereka mendesak aparat penegak hukum untuk segera melakukan inspeksi pada bangunan mall dan mengecek kembali proses perizinan pembangunan yang melibatkan PT Suriatama Mahkota Kencana, sebagai pengelola Mall Suzuya Merdeka.
"Saya sangat khawatir dengan insiden ini. Mall ini baru saja dibuka, tapi sudah ada kejadian seperti ini. Bagaimana jika ada keluarga kita yang sedang berkunjung ketika atap ambruk? Kami minta pemerintah dan pihak terkait turun tangan untuk memeriksa seluruh bangunan ini," ujar Indra, salah seorang saksi mata yang melihat langsung kondisi atap yang ambruk.
Pemkot Pematang Siantar dan Pengelola Diminta Bertanggung Jawab
Warga Pematang Siantar menilai bahwa Pemkot Pematang Siantar dan pengelola mall harus bertanggung jawab atas kejadian ini. Warga berharap agar pihak berwenang segera memanggil PT Suriatama Mahkota Kencana untuk memberikan penjelasan terkait insiden tersebut. Selain itu, masyarakat juga meminta agar dilakukan pengecekan terhadap konstruksi bangunan guna memastikan keamanan bangunan tersebut di masa mendatang.
"Jangan sampai insiden ini terulang kembali. Kami ingin semua pihak yang terlibat dalam pembangunan dan pengelolaan mall ini untuk bersikap terbuka dan mau bertanggung jawab," tambah Indra.
Sampai saat ini, belum ada pernyataan resmi dari pihak pengelola Mall Suzuya Merdeka maupun Pemkot Pematang Siantar mengenai penyebab ambruknya atap bangunan. Pihak kepolisian juga belum memberikan informasi lebih lanjut terkait langkah-langkah yang akan diambil dalam menyelidiki insiden ini.
Pentingnya Keamanan Fasilitas Publik di Pematang Siantar
Insiden ini mengingatkan pentingnya pengawasan dan inspeksi menyeluruh pada fasilitas publik, khususnya yang melibatkan bangunan besar dan kompleks seperti mall. Bukan hanya untuk memastikan keamanan pengunjung, tetapi juga untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap pembangunan infrastruktur di Pematang Siantar.
Kejadian ini mencerminkan kekhawatiran warga yang mengharapkan adanya tindakan tegas dan transparansi dari pemerintah kota serta pihak terkait. Mereka berharap agar insiden ini menjadi pembelajaran agar fasilitas publik lainnya di kota ini bisa lebih aman dan layak digunakan masyarakat.