Pangulu Nagori Sahkuda Bayu Suwito |
Simalungun, Selektifnews.com – Viralnya Berita dugaan penggelapan Dana Desa Tahun 2024 Tahap Pertama di Nagori Sahkuda Bayu membuat Pangulu beserta kroninya diduga kini sedang sibuk merekrut anggota Kelompok Tani dan berusaha mengembalikan sapi-sapi yang telah dijual sebanyak 3 ekor.
Dugaan penggelapan dana desa tahun 2024 tahap pertama Nagori Sahkuda Bayu mencuat setelah adanya laporan mengenai pembelian 11 ekor sapi dengan total anggaran Rp121 juta serta tambahan dana Rp41 juta untuk pembelian pakan. Proyek ini diduga fiktif, mengingat hasil investigasi menemukan bahwa kelompok tani yang menerima bantuan tersebut di ketuai oleh Oji yang notabenenya merupakan anak dari Pangulu Nagori Sahkuda Bayu Suwito.
Hal ini semakin menguatkan dugaan bahwa program pengadaan sapi ini hanyalah kedok untuk menggelapkan anggaran desa dimana sebagai penerima manfaat adalah Pangulu beserta anaknya dikarenakan Sapi-sapi tersebut di pelihara dirumah Pangulu Suwito dan untuk pencarian rumput untuk makan dilakukan oleh Suwito dan anaknya secara bergantian. Dari 11 jumlah sapi yang tertuang di anggaran, saat ditinjau dilokasi juga hanya ada 8 sapi dewasa dan 1 anakan yang itu berarti jumlahnya hanya ada 9.
Kasus ini viral mencuat ke permukaan setelah ramai diberitakan oleh berbagai media. Sejumlah warga yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan bahwa Pangulu dan perangkat nagori saat ini tengah bergerak untuk menutupi kasus ini. Mereka diduga tengah merekrut anggota baru kelompok tani dan Nopri selaku vendor diminta mencari kembali sapi-sapi yang telah dijual beberapa waktu lalu untuk mengelabui pihak berwajib.
"Sekarang orang itu lagi sibuk merekrut anggota Kelompok Tani bang dan Vendornya si Nopri lagi cari sapi lagi untuk mengembalikan 3 sapi yang kemarin sudah dijual," ucap Bedul (Nama samaran) kepada awak media, Senin (16/09/2024).
Lebih lanjut Bedul mengungkapkan perkembangan di Nagori Sahkuda Bayu kini tengah menjadi sorotan publik, dan masyarakat berharap adanya tindak lanjut dari Inspektorat, Kejari dan pihak berwenang agar kasus ini dapat diusut tuntas.
"Semoga semua bisa terkuak dan kebohongan mereka segera terbongkar. Masa iya 11 sapi tersebut dikuasainya sendiri. Kalo memang ada kelompok tani kenapa yang ngarit rumput pangulu bergantian sama anaknya si Oji itu," pungkasnya.
"Kami berharap para stakeholder segera turun untuk menginvestigasi lebih lanjut agar uang negara bisa diselamatkan dan tidak dihambur-hamburkan percuma begini," tegasnya.
Penggelapan dana desa telah menjadi masalah serius di berbagai wilayah di negeri ini, dan tindakan tegas diperlukan untuk mencegah kerugian lebih lanjut bagi masyarakat khususnya yang berada di Kabupaten Simalungun.
Sementara itu Pangulu Nagori Sahkuda Bayu Suwito hingga berita ini diterbitkan belum memberikan tanggapan saat dikonfirmasi via WhatsApp messenger.