Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Pematang Siantar Robert Samosir |
PEMATANG SIANTAR, SELEKTIFNEWS.COM - Video yang memperlihatkan Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Pematang Siantar dan 2 Orang yang diduga ASN kedapatan sedang asyik bermain kartu joker pada jam dinas di kantin belakang kantor Satpol PP Kota Pematang Siantar kini menjadi viral. Saat berita ini diterbitkan rabu (21/08/2024) dinihari setidaknya telah ditonton lebih dari 150 ribu orang di akun tiktok @Selektifnews.com.
Meskipun jelas-jelas mempertontonkan kebobrokan kelakuan pejabat eselon dan oknum yang diduga ASN viral, Wali Kota Pematang Sianțar dr.Hj.Susanti Dewayani SpA dan Kepala Badan Kepegawaian Daerah Timbul H Simanjuntak sama sekali tidak menindak tegas oknum pejabat eselon dan 2 orang yang diduga ASN tersebut.
Ketua Aliansi Masyarakat Siantar Simalungun Bersatu Johan Arifin menilai Wali Kota Pematang Sianțar telah melindungi kelakuan bawahannya yang semakin merusak citra Kota Pematang Siantar dibawah kepemimpinannya.
"Terlihat jelas, sudahlah Wali Kotanya tidak tahu kerja kini ketahuan bawahannya juga yang notabenenya salahsatu pimpinan OPD juga tidak becus dalam menjalankan tugasnya," ucap Johan Arifin saat diminta tanggapan via telepon seluler.
"Wali Kota apa itu, seharusnya memiliki tanggung jawab moral dan malu memiliki bawahan seperti itu. Ya paling tidak seharusnya Kepala Damkar Robert Samosir itu dicopot dari jabatannya, apalagi saya dapat info dia itu lulusan STPDN, kok begitu kelakuannya," ketus Johan.
Lebih lanjut Johan menyebutkan, Wali Kota Susanti selain tidak memiliki prestasi juga dinilainya gagal menjadikan Siantar yang Sehat, Sejahtera dan Berkualitas.
"Sudah gagal begini kok malah mau maju kembali untuk yang kedua kalinya, bener-bener aneh," timpal Johan.
"Isu dugaan Susanti bersama suaminya melakukan pemerasan terhadap para OPD, ASN dan Kontraktor seharusnya ditindaklanjuti aparat penegak hukum, karena tidak mungkin ada asap kalau tidak ada api," tegas Johan.
"Siantar makin semrawut, Perwali dan Perda dilanggar, Iklan Rokok bertebaran di KTR, THM seperti Studio 21 dan Bintang Cafe yang diduga tidak memiliki izin lengkap dibiarkan, Rokok ilegal merajalela, Terminal Tanjung Pinggir ngangkrak, Stasiun Paradep dan Intra tidak ditertibkan, Odong-odong dibiarkan, Sampah dimana-mana dan masih banyak lainnya bukti ketidakmampuan Susanti memimpin kota ini," ucap Johan geram.
"Saya tidak tahu seperti apa kedepannya nasib Kota Pematang Siantar jika memiliki Wali Kota yang tidak tahu bekerja begini, biarlah rakyat yang menilai," tutup Johan.