Pematangsiantar, selektifnews.com - Profesi guru adalah kunci dalam kualitas pendidikan di Indonesia. Sebab guru adalah tokoh sentral dalam ekosistem pendidikan, sehingga guru menjadi fokus utama pembenahan manajemen pendidikan nasional. Kita ketahui bahwa perubahan zaman yang begitu cepat dan dinamis harus pula selaras dengan perkembangan kompetensi guru, yakni kompetensi pedagogis, profesional, kepribadian, dan sosial.
Apalagi masa pandemi yang telah melanda dunia beberapa waktu yang lalu telah menimbulkan dampak yang begitu terasa terkhusus didunia pendidikan. Dampak yang muncul tentunya harus menjadi motivasi bagi para guru untuk tetap memberikan pelayanan pendidikan yang lebih kreatif dan inovatif. Oleh karena itu, guru harus mampu meningkatkan kompetensinya agar menghasilkan sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas.
Dalam upaya meningkatkan kompetensi guru, pemerintah pun tak tinggal diam untuk selalu memberikan pelayanan dengan berbagai cara agar para guru bisa lebih berkembang, salah satunya melalui Platform Merdeka Mengajar (PMM). Platform Merdeka Mengajar adalah platform teknologi yang disediakan untuk guru dan kepala sekolah dalam mengajar, belajar, dan berkarya. Untuk mengakses fitur/menu yang ada di dalam platform Merdeka Mengajar, pengguna perlu masuk (login) dengan Akun Pembelajaran (belajar.id).
Penerapan Kurikulum Merdeka didukung oleh Platform Merdeka Mengajar yang dapat membantu guru dalam mendapatkan referensi, inspirasi, dan pemahaman dalam menerapkan Kurikulum Merdeka. Saat ini, Platform Merdeka Mengajar memiliki fitur/menu yang dapat membantu pengembangan kompetensi guru dan menunjang kegiatan belajar mengajar, di antaranya adalah: Kurikulum Merdeka, Asesmen Murid, Perangkat Ajar, Pelatihan Mandiri, Komunitas, Video Inspirasi, dan Bukti Karya.
Penggunaan Platform Merdeka Mengajar tidak diwajibkan, namun Platform Merdeka Mengajar disediakan sebagai pendukung Implementasi Kurikulum Merdeka, serta proses belajar bersama di kelas sehingga pembelajaran dapat menjadi lebih kreatif, bermakna, dan berpusat pada murid. Harapannya, Merdeka Mengajar menjadi suatu referensi bagi guru mengembangkan praktik mengajar.
Platform ini mempunyai tiga fungsi, yaitu membantu guru untuk mengajar, belajar, dan berkarya, di dalamnya juga terdapat toolkit asesmen untuk mengukur capaian belajar siswa, sedangkan Merdeka Belajar artinya siswa memiliki kebebasan untuk berpikir dan berekspresi, jadi bukan berarti siswa tidak perlu belajar lagi atau belajar suka-suka.
Dengan adanya program Merdeka Belajar ini, pemerintah berharap dapat menghadirkan pendidikan yang bermutu tinggi sesuai dengan kebutuhan peserta didik, demikian diungkapkan Sudarlian (Kepala SMKS Teladan Pematangsiantar), ketika ditemui di kantornya, Senin (26/2/2024).
Saat ini Kemdikbudristek melalui Ditjen GTK bekerjasama dengan BKN mengeluarkan kebijakan tentang pengelolaan kinerja melalui sistem aplikasi Platform Merdeka Mengajar (aplikasi PMM) aplikasi ini dirancang untuk memudahkan guru dan kepala sekolah dalam menentukan sasaran kinerja yang lebih kontekstual sesuai dengan kebutuhan satuan pendidikan dan pengembangan karir dalam upaya meningkatkan kompetensi guru sekaligus memotivasi guru memanfaatkan Platform Merdeka Mengajar, baru-baru ini tepatnya pada HUT Guru Nasional ke 78 tanggal 25 November 2023
Drs. M. Manurung selaku Pembina Yayasan Pendidikan Teladan Pematangsiantar memberikan apresiasi/penghargaan kepada Kepala Sekolah dan Guru Berprestasi yang berhasil meraih bintang dari Ditjen GTK di Platform Merdeka Mengajar dan prestasi lainnya. Kepala Sekolah dan Guru SMKS Teladan Pematangsiantar Berprestasi yang menerima apresiasi dan penghargaan dari Yayasan Pendidikan Teladan Pematangsiantar.
Atas prestasinya penghargaan tersebut diberikan kepada 1. Sudarlian, S.Pd., M,Si. (Prestasi atas perolehan bintang 4 di PMM, lolos sebagai Narasumber Berbagi Praktik Baik Tk. Nasional dan Pengelolaan Teacing Factory/Alfamart Class); 2. Pitta Emma Sitorus, S.Pd., (Prestasi atas perolehan bintang 4 di PMM, dan Pengelolaan Teacing Factory/Alfamart Class); 3. Netty Manurung, S.Kom. (Prestasi atas perolehan bintang 1 di PMM); 4. Korpri Chandra Simanjuntak, S.Pd. (Prestasi atas perolehan bintang 1 di PMM); 5. Hj. Mahrani Tambunan, S.Pd.I. (Prestasi sebagai Pembimbing MTQN Pelajar Tk. Provinsi SUMUT) dan Hildayanti Nasution, S.Pd. (Prestasi sebagai Pembimbing lomba Tari Tk. Provinsi SUMUT).
Disela-sela penyerahan apresiasi Drs. M. Manurung selaku pembina yayasan yang didampingi kedua putrinya Gertruida Manurung, S.E. (Sektretaris Yayasan) dan Ir. Lestina Manurung (Bendahara Yayasan) berharap kegiatan hari ini bisa menjadi motivasi bagi seluruh guru dan tenaga pendidikan yang ada di Yayasan Pendidikan Teladan Pematangsiantar untuk mengembangkan dan meningkatkan prestasi dan kompetensinya sebagai bekal untuk menjadi guru hebat yang dapat menjadi inspirasi bagi peserta didiknya.
Pitta Emma Sitorus, S.Pd. (Wakasek Kurikulum) salah seorang penerima apresiasi menyampaikan dengan adanya fitur pengelolaan kinerja ini, guru dan Kasek hanya perlu berfokus pada satu indikator berdasarkan Capaian Rapor Pendidikan di satuan pendidikan.
Guru dan Kasek dapat melakukan 3 tahap pengelolaan kinerja mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga penilaian yang berorientasi pada peningkatan kualitas pembelajaran disatuan pendidikan. Integrasi e-kinerja dan PMM merupakan langkah awal untuk mencetak guru pemimpin pembelajaran, guru yang tak hanya cakap mengajar tetapi juga mampu menginspirasi, memotivasi dan menjadi teladan bagi anak didiknya.
"Pada kesempatan yang sama atas nama penerima apresiasi/penghargaan mengucapkan terima kasih kepada bapak pembina yayasan (Drs. M. Manurung) yang memberikan dukungan dan penghargaan, semoga kami tetap eksis memanfaatkan PMM untuk meningkatkan kompetensi dalam menunjang belajar, dan tidak ada kata berhenti untuk belajar”, Ujar Ptita Emma.
Sudarlian menambahkan kebijakan pemberian apresiasi/penghargaan oleh pihak Yayasan Pendidikan Teladan Pematangsiantar dan dikaitkan dengan kebijakan Kemendikbud Ristek melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) bekerjasama dengan BKN tentang pengelolaan kinerja (e-Kinerja) guru dan kepala sekolah melalui sistem aplikasi Platform Merdeka Mengajar (aplikasi PMM) yang digulirkan per 15 Desember 2023 menambah semangat guru untuk meningkatkan kompetensinya dengan belajar mandiri melalui pemanfaatan fitur-fitur yang ada di Platform Merdeka Mengajar. Sesuai data dari Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Sumatera Utara melalui Dashboard Penggunaan Platform Merdeka Mengajar yang dirilis per 29 Januari 2024
SMKS Teladan Pematangsiantar dengan tipe sekolah IKM “Mandiri Berbagi” memperoleh kategori “Tinggi” di bidang: menonton video pelatihan mandiri; akses halaman referensi di PMM; jumlah aksi nyata tervalidasi dan menggunakan perangkat ajar, sedangkan di sisi lain yakni jumlah hari belajar, mengikuti webinar dan waktu penyelesaian topik masih perlu ditingkatkan. Kesimpulan akhir capaian sekolah (SMKS Teladan Pematangsiantar) dalam Penggunaan Platform Merdeka Mengajar dengan kategori “Baik”, demikian tutup Sudarlian. (Ryz)