Pematang Siantar, selektifnews.com - Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik, dan Kurikulum Merdeka memiliki karakteristik: 1. Pengembangan Soft Skills dan Karakter; 2. Fokus pada Materi Esensial dan 3.Pembelajaran yang fleksibel
P5 dalam Kurikulum Merdeka adalah projek lintas disiplin ilmu yang kontekstual dan berbasis pada kebutuhan masyarakat maupun berbasis masalah di lingkungan sekolah. P5 merupakan singkatan dari Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Program ini bertujuan untuk memberi kesempatan kepada para peserta didik untuk mempelajari isu-isu penting di sekitar. Projek untuk menguatkan pencapaian profil pelajar Pancasila dikembangkan berdasarkan tema tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah. Projek tersebut tidak diarahkan untuk mencapai target capaian pembelajaran tertentu, sehingga tidak terikat pada konten mata pelajaran. Kata Kepala SMK Swasta Teladan Surdarlian S.,Pd., M.Si saat memaparkan kurikulum merdeka kepada media ini Kamis (15/2/2024) diruang kerjanya
Tambahnya, Ada beberapa tema Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila yang telah ditetapkan Kemendikbud Ristek RI untuk jenjang SMK, antara lain. 1.Gaya Hidup Berkelanjutan, tema ini mengajak para peserta didik untuk sadar akan dampak dari aktivitas manusia, baik jangka pendek maupun panjang, terhadap lingkungan dan keberlangsungan hidup di sekitarnya; 2. Kearifan Lokal, tema ini diharapkan mampu mencegah lunturnya budaya dan kearifan lokal di tengah masyarakat. Selain itu, tema ini diharapkan mampu menumbuhkan rasa ingin tahu peserta didik akan budayanya sendiri;
3.Bhinneka Tunggal Ika, tema ini mengajak peserta didik untuk mampu menghormati keberagaman di Nusantara. Tema ini juga mendorong peserta didik untuk berpikir kritis akan stereotip negatif terkait suatu golongan, 4. Bangunlah Jiwa dan Raganya tema ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran peserta didik untuk memelihara kesehatan fisik dan mental dirinya maupun orang-orang di sekitarnya; 5. Suara Demokrasi tema ini diharapkan mampu menumbuhkan jiwa-jiwa demokrasi dalam masing-masing individu peserta didik;
6 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI tema ini bertujuan untuk mengasah peserta didik untuk berpikir kritis, kreatif, dan inovatif. Tujuan akhirnya adalah untuk menciptakan sesuatu yang nantinya bermanfaat bagi dirinya dan sekitarnya; 8. Kebekerjaan tema ini menjadi persiapan peserta didik sebelum terjun ke dunia kerja. Melalui tema ini, mereka dapat mempelajari segala hal tentang ketenagakerjaan, peluang kerja, hingga kesiapan kerja.
Keterlibatan peserta didik dalam P5 merupakan unsur penting, peserta didik bisa dilibatkan sejak awal perencanaan sampai pada masa refleksi dari kegiatan dan bisa berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran sesuai minat dan kelebihan yang dimiliki. Projek penguatan profil pelajar Pancasila memberikan kesempatan kepada peserta untuk “mengalami pengetahuan” sebagai proses penguatan karakter sekaligus kesempatan untuk belajar dari lingkungan sekitar.
Dalam projek ini, peserta didik SMK memiliki kesempatan untuk mempelajari tema-tema atau isu penting seperti perubahan iklim, anti radikalisme, kesehatan mental, budaya, wirausaha, teknologi, kehidupan berdemokrasi, kedisiplinan, kebekerjaan dan budaya kerja sehingga peserta didik SMK bisa melakukan aksi nyata dalam menjawab isu-isu tersebut sesuai dgn tahapan belajar dan kebutuhannya. Projek penguatan ini juga dapat menginspirasi peserta didik untuk memberikan kontribusi dan dampak bagi lingkungan sekitar.
Dalam implementasi kurikulum merdeka, pemerintah memberi tiga opsi pilihan yakni mandiri belajar, mandiri berubah dan mandiri berbagi. Sekolah yang memilih Mandiri Belajar masih menggunakan Kurikulum 2013 tapi sudah mulai menerapkan prinsip-prinsip yang ada di Kurikulum Merdeka, terutama dalam rangka peningkatan kompetensi literasi, numerasi, penguatan pendidikan karakter dan lainnya yang ada di Kurikulum Merdeka,"
"Mandiri Berubah artinya sudah memanfaatkan sepenuhnya platform Merdeka Mengajar yang disiapkan oleh Kemendikbud Ristek. Memilih CP, TP, ATP, perangkat ajar, asesmen, dan lain sebagainya di platform ini, yang juga sudah memuat segala kebutuhan yang dibutuhkan oleh sekolah untuk menerapkan Kurikulum Merdeka."
"Bagi yang sudah sangat siap, yang selama ini melaksanakan banyak praktik baik terkait pengembangan perangkat ajar dan lain sebagainya, ditinjau dari sarana dan prasarana, kesiapan SDM, dan sudah bisa berkarya atau berinovasi, tidak sekedar yang ada di platform Merdeka Mengajar tetapi juga bisa berbagi pada sekolah-sekolah lain dalam bentuk karya-karya yang inovatif dan tetap mengikuti prinsip-prinsip Kurikulum Merdeka, maka diberi kesempatan untuk memilih opsi Mandiri Berbagi.", sekolah yang memilih Mandiri Berbagi bisa membagikan karya-karya mereka kepada guru-guru dan kepala sekolah lain.
Sekolah juga bisa mengganti opsi di Kurikulum Merdeka, misalnya yang awalnya Mandiri Belajar bisa diubah menjadi Mandiri Berubah ataupun Mandiri Berbagi. "Ketika yang Mandiri Belajar merasa yakin dan cocok untuk menjadi Mandiri Berbagi, boleh diubah statusnya. Ketika Mandiri Berbagi di tengah jalan mengalami hambatan yang cukup signifikan, boleh berubah ke Mandiri Belajar, semuanya fleksibel,". Terang Sudarlian, S.Pd., M.Si. (Kepala SMKS Teladan Pematangsiantar).
Sesuai dengan Keputusan Kepala Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan, Kemendikbud dan Ristek nomor 022/H/KR/2023 tanggal 22 Mei 2023 tentang Satuan Pendidikan Pelaksana Implementasi Kurikulum Merdeka Tahun Pelajaran 2023/2024 SMKS Teladan Pematangsiantar sebagai salah satu SMK pelaksana Implementasi Kurikulum Merdeka dengan pilihan Mandiri Berbagi. Sesuai keputusan ini SMKS Teladan Pematangsiantar mempunyai kewajiban untuk berbagi praktik baik kepada sekolah sekolah sejenis dalam pelaksanasan IKM.
Pada saat ini beberapa sekolah telah memasuki tahun 3 atau 2 atau tahun 1 dalam pelaksanaan IKM dan bahkan masih banyak sekolah yang saat ini masih menerapkan Kurikulum 2013. Dalam IKM kebijakan pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Ristek dan Teknologi tidak menginterpensi pelaksanaan diklat kurikukum merdeka bagi kepala sekolah maupun guru, bentuk dukungan Kemendikbudristek dalam Implementasi Kurikulum Merdeka, yaitu dukungan dalam bentuk Platform Merdeka Mengajar, Komunitas Belajar, Narasumber Berbagi Praktik Baik, Seri Webinar, Layanan Helpdesk, dan Mitra Pembangunan.
Narasumber Berbagi Praktik Baik (NS BPB) merupakan bagian dari enam dukungan implementasi Kurikulum Merdeka Kemendikbud Ristek. Satuan pendidikan dan komunitas belajar maupun pihak-pihak lain yang ingin mengetahui praktik baik dari Implementasi Kurikulum Merdeka dapat mengundang NS BPB sesuai kebutuhan.
Narasumber Berbagi Praktik Baik adalah guru atau kepala sekolah pada Program Sekolah Penggerak (PSP), Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan (SMK PK), atau sekolah lainnya yang sudah mengimplementasikan Kurikulum Merdeka atau prinsip-prinsip Kurikulum Merdeka.
Selain itu, sekolah tersebut juga memiliki praktik baik dalam penerapan Kurikulum Merdeka untuk dibagikan kepada satuan lain atau komunitas belajar baik secara luring maupun daring. NS BPB memiliki tugas untuk membagikan praktik baik implementasi kurikulum merdeka sebagai inspirasi kepada sekolah lain yang akan menerapkan IKM jalur mandiri bukan mengajarkan substansi Kurikulum Merdeka. Narasumber Berbagi Praktik Baik (NS BPB) memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut.
Berbagi praktik baik implementasi Kurikulum Merdeka sesuai dengan permintaan atau undangan dari satuan pendidikan maupun komunitas belajar untuk berbagi praktik baik dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka, baik secara daring maupun luring;
Mengunggah praktik baik dalam bentuk video atau cerita praktik baik ke aplikasi Sistem Informasi NS BPB untuk dikurasi. Jika lolos kurasi video atau cerita praktik baik Anda akan diunggah ke platform Merdeka Mengajar; Mengisi Jurnal Berbagi setiap usai berbagi praktik baik; Menginformasikan tautan umpan balik yang dimiliki NS BPB dan meminta umpan balik dari peserta; Melakukan refleksi diri dengan mengisi pertanyaan refleksi pada profil NS BPB di aplikasi pengelolaan NS BPB yang telah disediakan.
Sudarlian, S.,Pd., M.Si. Kepala SMK Swasta Teladan Pematangsiantar lolos Kurasi Narasumber Berbagi Praktik Baik Kemendikbud Ristek RI, sesuai surat Direktur Jendral Pendidikan Vokasi Nomor 1415/D2/PP.01.11/2023 tanggal 10 Juni 2023. Seleksi ini dilakukan melalui aplikasi Sinarbaik Dirjen GTK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, dalam rangka implementasi Kurikulum Merdeka melalui workstream narasumber berbagi praktik baik (NS BPB), seleksi NS BPB ada 4 tahapan yakni lulus administrasi pendaftaran; kurasi essay; lulus pembekalan Calon NS BPB dan terakhir lulus kurasi video dan cerita praktik baik.
Sebagai Narasumber Berbagi Praktik Baik Sudarlian, S.Pd., M.Si. bersama Wakasek Kurikulum (Pitta Emma Sitorus, S.Pd.) telah melakukan praktik baik dalam rangka IKM, antara lain:
Di SMKS Persiapan Pematangsiantar Seri-1 Sosialisasi IKM tanggal 7 Juli 2022; Seri-2 Pengelolaan hasil asesmen P5 tanggal 5 Juni 2023; Seri-3 Penyusunan Modul, Pengelolaan Asesmen dan Sosialisasi e-kinerja tanggal 19-20 Januari 2024, Di SMKN 2 Pematangsiantar Sosialisasi IKM, Pengelolaan hasil asesmen dan P5 tanggal 21-22 Juli 2023; Menerima kunjungan studi banding IKM dari SMKS Muhammadiyah Pematangsiantar tanggal 1 September 2023; Menerima kunjungan studi banding IKM dari SMKS Mars Pematangsiantar tanggal 26 Juli 2023.
Jika sekolah Anda ingin mendengarkan praktik baik dari Narasumber, Anda bisa mengundang Narasumber melalui platform Merdeka Mengajar pada menu Komunitas. (Ryz)