 |
| Tangkapan layar (source: youtu.be) |
PEMATANG SIANTAR, SELEKTIFNEWS.COM -Seorang Profesor memulai kelasnya dengan memegang sebuah gelas berisi air. Ia kemudian berkata kepada muridnya, "Berapa berat gelas ini?" Jawaban muridnya pun bermacam-macam. Ada yang menjawab 50 gram, 100 gram, 250 gram.
"Kita tidak akan pernah tahu sampai kita menimbangnya." Kata Profesor.
Ia pun melanjutkan pertanyaan berikutnya, "Apa yang akan terjadi jika saya memegangnya untuk beberapa menit? Atau satu jam? Atau bahkan seharian?"
Kelas pun menjadi sunyi. Para murid sedikit bingung, namun juga memikirkan teka-teki dengan maksud yang tersurat ini. Hingga seorang murid berkata, "Anda pasti akan lelah dan tangan Anda pasti akan kram."
Sang profesor pun mengangguk dan tersenyum penuh makna. Masih dengan memegang gelas air itu, ia kemudian bertanya, "Jadi, apa yang harus saya lakukan?"
Seorang murid menjawab, "Turunkan saja gelasnya."
Akhirnya profesor itu menurunkan gelas airnya dan mengatakan bahwa jawaban murid tersebut benar.
Anda pasti masih bertanya-tanya hubungan antara gelas air dan kehidupan. Lalu kenapa gelas itu diturunkan sih? Jadi klimaks dan esensinya di mana?
Dalam hidup, masalah adalah segelas air yang dipegang oleh Profesor. Anda akan membiarkannya untuk beberapa saat dalam genggaman Anda, seperti Anda menggenggam masalah dalam pikiran anda. Semuanya akan terasa masih baik-baik saja.
Namun, terus menerus membiarkan pikiran tersebut di kepala Anda tanpa melakukan apa-apa juga akan membebani Anda. Sama halnya dengan memegang gelas yang lama-lama akan lelah juga. Jadi, mengapa tidak kita turunkan 'gelas permasalahan' tersebut sebelum kita tidur?
Dengan begitu, setidaknya Anda mempersilakan pikiran Anda beristirahat sejenak untuk kemudian bisa menghadapinya kembali dengan lebih baik esok hari.
