Jakarta, Selektifnews.com - Renovasi Jakarta International Stadium (JIS) dan pernak- perniknya mengandung banyak kontroversi terutama pandangan dari sisi politik. Pengamat olag raga sekaligus politik AS, Jerry Massie menilai renovasi dan apapun terkait dengan perubahan JIS berkonotasi politik.
Hal ini terutama menyinggung Anies Baswedan karena stadion ini dirancang dan dibangun pada masa pemerintahan mantan Gubernur DKI Jakarta.
“Ini ada nuansa politik yang kuat menjelang pemilihan presiden,” kata Jerry yang juga Direktur Studi Politik dan Kebijakan Publik (P3S), Senin (10/07/2023).
Jerry menilai reformasi JIS yang dilakukan PSSI dan pemerintah pusat justru bertujuan untuk mengubah prestasi Anies sebelumnya.
“Ini bagian dari upaya menjatuhkan nama Anies Baswedan. Nantinya mungkin ada yang mencari panggung di tengah upaya renovasi agar dianggap sebagai pahlawan pembangunan JIS,” jelasnya.
Kalau memang mau fair, rating rumput jangan jadi persepsi sepihak PSSI. “Kalau mau fair, telepon FIFA dulu untuk dicek dan dicek ulang apakah sudah sesuai atau belum,” kata Jerry.
Jika sebatas penilaian sepihak saja oleh PSSI dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), maka situasinya jelas tidak adil. Ia meminta Presiden PSSI Erick Thohir memanggil tim penasihat FIFA untuk menilai kelayakan lapangan JIS menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17 di kemudian hari.
“Kalau PSSI mengundang FIFA langsung sebelum banyak bicara, jangan ribut,” ujarnya.
Erick Thohir sempat mengatakan pemugaran JIS hanya bertujuan agar FIFA menyetujui stadion milik warga DKI Jakarta itu sebagai tempat penyelenggaraan Piala Dunia U-17. Dengan beberapa kendala yang ada pada JIS, Erick bisa menjamin FIFA secara definitif akan menarik JIS dari tempat penyelenggaraan Piala Dunia U-17 nanti.
Sumber: KASTV