Tebing Tinggi, Selektifnews.com - Masalah gizi buruk masih menjadi pekerjaan rumah besar yang dihadapi oleh Pemko Tebing Tinggi. Sampai saat ini, penderita gizi buruk sebagian besar adalah anak-anak, hal ini disebabkan karena orang tua tidak memberikan asupan makanan yang mencukupi kebutuhan gizi anak-anaknya. Seperti halnya yang menimpa M.Ferry Yanansyah Hasibuan warga Jalan Bhakti, Gang Sepakat, Lingkungan II, Kecamatan Padang Hilir, Kota Tebing Tinggi, Sumatera Utara yang diketahui kondisi keluarganya selain tidak mamp juga sangat memprihatinkan sekali keadaannya.
Hal ini diungkapkan aktivis sosial kemanusiaan Echy Sirait usai mencari tahu keberadaan anak gizi buruk atas adanya laporan masyarakat.
Dikatakannya, pihak keluarga M.Ferry Hasibuan bercerita kepadanya bahwasanya anaknya yang bernama Bintang mengalami Gizi Buruk dan memiliki fisik yang tidak sempurna. Usianya memasuki 11 bulan namun berat badannya Bintang hanya sekitar 5 kg saja. Ayah Bintang sendiri saat ini kerjanya hanya mocok -mocok dan terkadang tidak bekerja, sedangkan ibunya hanya seorang ibu rumah tangga. Akibat hidup kekurangan tersebut Ayah Bintang mengaku tidak mampu untuk mengurus BPJS Bintang anaknya dikarenakan tidak punya kendaraan dan juga uang ketika mau mengurus BPJS Bintang.
"Jika naik becak pulang pergi lebih kurang ongkosnya 50 ribu, pernah minta tolong sama kepala lingkungan untuk menguruskan tetapi tidak ada dikerjakan karena tidak dikasih uang jalan untuk pengurusan identitas bintang," terang Echy menirukan ucapan M.Ferry Hasibuan.
Lanjut Echy, Bintang juga belum mempunyai Akte Kelahiran dan belum masuk ke dalam Kartu Keluarga. Begitu juga halnya dengan BPJS, sebab BPJS orangtuanya juga sudah di nonaktifkan beberapa tahun lalu, saya telah mencoba kordinasi kepada pihak-pihak terkait untuk pengurusan BPJS bintang dan saat ini masih dalam proses, ucapnya.
"Saya selaku pemerhati sosial sangat miris dan prihatin sekali terhadap Kota Tebing Tinggi yang mendapatkan penghargaan kota 'Layak Anak' ,tetapi nyatanya masih kita dapati ada anak yang mengalami Gizi Buruk," ujarnya kesal.
"Saya juga kecewa terhadap kinerja lurah Satria karena saya nilai kurang perhatian terhadap warganya sendiri dan kurang sosialisasi terhadap warga, sehingga masih ada anak yang mengalami Gizi Buruk," tambahnya.
"Lapor Pak Wali!, Pak Camat Padang Hilir, Dinas Sosial, Catatan Sipil, Pusat Kesehatan Widia dan perwakilan kelurahan Anim, mohonlah turun kerumah warga tersebut untuk melihat situasi dan keadaan bintang sekeluarga. Sudah seharusnya juga didamping langsung oleh lurah satria kecamatan Padang hilir, tetapi apa nyatanya lurah satria pun tidak ada di tempat untuk mendampingi Camat," pungkasnya.
Sementara itu Lurah Satria Maharani saat dikonfirmasi oleh wartawan melalui WhatsApp messenger terkait Clesya Bintang Natasya Hasibuan tersebut menjawab,
"Alhamdulillah, Saya telah bertegur sapa dengan ibunya yang bernama Suci Ramadhina, saya juga pernah bertemu adik Clesya Bintang Natasya Hasibuan ketika saya monitoring di Posyandu Kakap di Jalan Bakti Lk.II yang saat itu sedang mengikuti Posyandu di Lk.II, di situ juga saya bertanya mengenai kondisi Adik Clesya juga didampingi bidan kelurahan yang katanya saat itu akan dilakukan operasi tapi masih menunggu berat badannya naik diusia 8 bulan kurang dari 5kg," ungkapnya.
"Kalau saya juga selalu memberi makanan tambahan untuk anak anak yang ikut Posyandu seperti bubur kacang hijau dan telur rebus," pungkasnya.
EndraSyah