PEMALANG, SELEKTIFNEWS.COM - Dunia pendidikan kembali tercoreng namanya ketika Seorang pondok pesantren (ponpes) di Batang, Jawa Tengah, Wildan Masyuri (57) mencabuli dan memperkosa belasan santriwati. Jumlah korban diperkirakan bertambah mengingat aksi bejat pelaku sudah berlangsung sejak 2019 lalu.
Hal itu sebagaimana diungkapkan Kapolda Jawa Tengah, Irjen Ahmad Luthfi, gelar kasus di Mapolres Batang, Selasa (11/4/2023). Mantan Kapolresta Solo itu mengatakan, sampai saat ini jumlah korban yang sudah melapor dan dilakukan pemeriksaan sebanyak 14 santriwati.
"Bulan September (2022) ada juga kasus (yang serupa) TKP batang korbannya 22 dan ini mungkin lebih banyak, karena saat ini santriwatinya lagi libur," kata Ahmad Luthfi kepada wartawan.
Ahmad Luthfi menambahkan aksi pencabulan dan pemerkosaan yang dilakukan oleh pengasuh pondok pesantren di Bandara Batang tersebut sudah berlangsung sejak 2019 hingga 2023.
"Posisi kasusnya bahwa TKP ada di salah satu pondok pesantren di Bandar, kemudian pelakunya, sudah kita amankan kita tangkap dan sudah kita tahan. Jadi korbannya itu 14 santriwati," ungkapnya.
Pelaku yang diamankan yakni Wildan MAsyuri (57) seorang pengasuh pondok pesantren di Bandar, Batang. Dari korban yang melaporkan 14 santriwati tersebut, kata Ahmad Luthfi, juga telah dilakukan visum.
"Di mana 8 orang sudah kita lakukan visum, positip ada robek di obginnya kemudian 6 orang masih utuh. Jadi 6 orang itu kategorinya, karena masih utuh pencabulan. Tetapi yang sudah robek dipastikan adanya persetubuhan. Dan ini berlangsung sejak tahun 2019 sampai 2023," ungkapnya.
Ragil74.
Dikutip dari beberapa sumber.