PEMATANG SIANTAR, SELEKTIFNEWS.COM -Membandingkan berbagai faktor yang dipelajari oleh para ilmuwan sosial ketika mereka melihat bagaimana kita menciptakan ikatan, siapa yang kita percayai, siapa yang kita sebut sahabat, apa yang membuat pernikahan sehat, apa yang membangun kepercayaan, atau apa yang membentuk tim yang sempurna, tiga faktor berikut ini akan selalu muncul:
1. Positif, pada dasarnya berarti perasaan positif.
Kepositifan adalah hasil yang kita rasakan dalam hubungan yang sehat karena kita dibiarkan merasa baik dari hal-hal seperti kebanggaan, kekaguman, empati, kebaikan, tindakan pelayanan, syukur, tawa, dan penegasan. Persahabatan benar-benar tentang dua orang yang meningkatkan kebahagiaan emosional satu sama lain.
2. Konsistensi, pada dasarnya berarti interaksi yang konsisten.
Konsistensi adalah saat kita mencatat waktu dan mencurahkan waktu untuk satu sama lain; itulah cara kami membangun sejarah bersama dan membuat kenangan; pengulangan atau keteraturanlah yang mengembangkan pola, ritual, dan ekspektasi dalam hubungan kita. Dari waktu yang konsisten inilah kita memprediksi perilaku konsisten yang membuat kita merasa seperti kita dapat saling mengandalkan.
3. Vulnerability (Kepekaan), pada dasarnya berarti berbagi yang berarti.
Vulnerability adalah sharing, caring dan mengungkapkan siapa diri kita; itu adalah dua orang yang memilih untuk saling mengenal; itu memungkinkan orang lain untuk mendengar ide kita, mengetahui pendapat kita, memvalidasi perasaan kita, dan mendengarkan pengalaman kita. Vulnerability inilah yang pada akhirnya membuat kita merasa dilihat dan dikenal oleh orang lain, yang dibutuhkan untuk merasa dicintai atau dihargai.
Hubungan yang sehat harus memiliki ketiganya: Positivity, Consistency dan Vulnerability.