NIAS BARAT, SELEKTIFNEWS.COM -Pendapatan Asli Daerah ( PAD ) kabupaten Nias barat tahun anggaran 2022 mencapai Rp 12.653.069 ( 84,01 % ) dari target yang telah di tetapkan sebelumnya yaitu, Rp 15.062.100.000 persentase realisasi PAD TA 2022 tersebut meningkat apa bila di bandingkan dengan realisasi sebelumnya pada tahun 2021 yaitu hanya terelisasi sebesar Rp 70,82 % dari target yang telah di tetapkan. Hal tersebut di sampaikan oleh Kepala Bidang Pengelolaan pendapatan Daerah pada badan pengelolaan keuangan dan pendapatan daerah ( BPKPD ) kabupaten Nias barat, Viktor Abdi Waruwu, M.M di ruang kerjanya, di kabupaten Nias barat, Selasa ( 28/03/2023 )
Dalam hal tersebut untuk menanggapi pemberitaan di Media Cetak dan Media Online terkait rendahnya realisasi PAD kabupaten Nias barat tahun 2022
Viktor Abdi Waruwu, M.M, menyatakan berdasarkan jumlah secara akumulatif realisasi PAD Nias barat tahun 2022 menurun di bandingkan dengan tahun 2021 tetapi apa bila di lihat dari komponen riil PAD yang ada di Nias barat sesungguhnya sangat melampaui target yang telah di tetapkan tahun 2022 dan realisasi tahun 2021. Dari 4 komponen yang tercatat sebagai Asli pendapatan Daerah ( PAD ) yaitu pajak daerah retribusi daerah, hasil pengelolaan keuangan daerah yang di pisahkan ( Deviden ) dan lain lain PAD yang sah lainnya, sehingga pajak daerah dan retribusi daerah saja yang di pungut dan di kelola oleh pemerintah daerah yang didasarkan pada potensi daerah, sedangkan PAD yang bersumber dari hasil pengelola keuangan daerah yang di pisahkan berupa deviden dari penyertaan modal daerah dan lain lain pendapatan asli daerah yang sah sehingga kurang fair jika dijadikan ukuran pencapaian terhadap tata kelola PAD
" Persentase capaian PAD yang bersumber dari pajak dan retribusi daerah tahun 2022 meningkat signifikan di bandingkan tahun sebelumnya.Dimana pajak daerah terealisasi Rp 6.336.012.288, sedangkan realisasi tahun 2021 hanya Rp 5.359.179.191, sedangkan retribusi daerah tahun 2022 terealisasi sebesar Rp 495.951.270 jelas Viktor Waruwu dan tahun 2021 hanya terealisasi sebesar Rp 185.817.608 " jelas Viktor Waruwu
Selanjutnya dalam kelola pajak dan retribusi pemerintah daerah kabupaten Nias barat melalui BPKPD terus berusaha memberikan kinerja terbaik terutama dalam pembenahan sistim, penyusunan regulasi dan penerapan inovasi berupa sosialisasi dan kegiatan pemungutan pajak dan retribusi. Dalam pengelolaan pajak misalnya, lanjutnya. PBB/ P2 pada tahun 2022 mencatat jumlah realisasi tertinggi sejak Nias bara berdiri sebesar Rp 1.432.936.472,20 ( 409,41 % ) dari target yang di tetapkan
Selanjutnya komponen pajak yang bersumber dari hasil pengelolaan keuangan daerah yang di pisahkan berupa deviden dari pernyataan Modal daerah, Juga mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yaitu mencapai Rp 1.429.661.317, sedangkan tahun 2021 hanya sebesar Rp 1.072.124.701
Yang mengakibatkan realisasi PAD Nias barat tahun 2022 turun di bandingkan tahun 2021 adalah komponen PAD dari lain lain PAD yang sah berupa jasa Giro, denda keterlambatan pelaksanaan pekerjaan, tuntutan ganti rugi dan piutang daerah, penurunan realisasi pada komponen ini sesungguhnya mengindikasikan tata kelola pemerintahan,terutama dalam pengelolaan keuangan daerah semakin baik, pelaksanaan kegiatan tidak terkendala dan anggaran tidak mengendap di RKUD
Terkait turunya target sehingga berdampak pada realisasi pendapatan di banding tahun tahun sebelumnya salah satunya di sebabkan Dana kapitalisasi JKN sebesar sekitar Rp 5 miliar setiap tahunnya, tidak lagi di catat sebagai pendapatan asli daerah ( PAD ) yang sah sesuai permendagri nomor 28 tahun 2021, tentang pencatatan dan pengesahan Dana kapitalisasi JKN pada fasilitas kesehatan di tingkat Pratama milik pemerintah daerah
" Terkait teknis tata kelola perpajakan di Nias barat, pada Oktober tahun lalu,saya telah menyampaikan laporan kepada pimpinan bahwa dalam pengelolaan PAD terutama pajak daerah berada pada track yang benar sesuai target dan arah kebijakan pada Visi dan Misi kepala daerah"jelasnya
Hal tersebut di apresiasi oleh pimpinan dan menyampaikan motivasi untuk mempertahankan bahkan meningkatkan pencapaian tersebut.Sehingga, jika saat ini ada isu yang justru melemahkan sangat kita sesalkan
Lebih lanjut Viktor Abdi Waruwu., M.M, berharap agar masyarakat tidak mudah mempercayai informasi atau pemberitaan melalui Media sosial yang mengandung Provokator se akan akan pemerintah daerah saat ini gagal dalam mengelola PAD, pada hal sesungguhnya pengelolaan dan realisasi PAD dalam 2 tahun kepemimpinan Bupati Nias barat Khenoki Waruwu semakin baik sadar akan pajak membayar tepat waktu, sehingga realisasi PAD semakin meningkat
(F.Hulu)