-->

Iklan

Menu Bawah

Iklan

Halaman

Opini: Tuan, Berhentilah Berstrategi Untuk Pemilu, Kami Rakyat Sudah Bosan Dan Lelah

Redaksi
Kamis, 09 Maret 2023, Maret 09, 2023 WIB Last Updated 2023-03-13T18:24:19Z

 


Oleh : Dr. Wazri A. Afifi, MBA, MICR

Kordinator Perantau Minang Benua Amerika (Kanada, AS, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan)


Sekitar 276 juta  jiwa dikurangi pengkhianat  adalah bangsa yang tidak bodoh, kami yakin bisa menganalisa segala gerak hati dan niat serta langkah jahat para pengkhianat  bangsa walau kerumitannya terlalu  canggih seperti semut hitam diatas batu hitam yang bergerak ditengah malam gelap gulita, kami masih dapat mengetahuinya, ibarat pepatah: "Ikan melesat dalam air kami  tahu mana yang ikan jantan dan mana yang ikan betina".


Ini sekadar tuan mengetahuinya hal ini  bukan untuk membanggakan diri tapi ilmu untuk tua agar tuan tidak terlalu jauh dan tega  melangkahi mayat-mayat kami.


Kami bangsa Indonesia  dikirim kedunia  mempunyai  hak hidup yang sama denga tuan seperti  hak berpikir untuk  tidak menjadi korban dari strategi jahat siapapun . 


Tuan, walaupun kita sama anak cucu Adam namun kita sungguh berbeda , kami mencintai seluruh  bangsa Indonesia mulai dari awal diciptakan sampai hari Kiamat  dimana pengabdian kami  tidak akan pudar.InsyaAllah.


Tuan, kami tidak meminta  yang diluar nalar tapi hanya mengharap  pengertian tuan untuk tidak hidup selalu menyusahkan pikiran anak bangsa yang tidak pernah merasakan hak mereka dihargai dalam peradaban  masyarakat dunia karena setiap waktu dijadikan korban ambisi para pengkhianat yang suka merubah tatanan undang-undang  berdemokrasi, yang tidak malu mempermainkan kesepakatan bersama dari  sekitar 270 juta ciptaan Allah SWT dimana kami  bukan dicipta layaknya  boneka berparas manusia.


Ambisi sekelompok kecil manusia berbentuk perusakan peradaban yaitu  merperpanjang  masa jabatan presiden sebagai pengganti usulan tiga periode mirip pemeo  nenek moyang "ditukar kera dengan monyet diimbuh dengan seekor beruk", artinya perubahan demi perubahan bukan membawa keuntungan malahan menambah kerusakan dan  kerugian .


Kami harap keputusan mengundurkan pemilu  tidak ada lagi sehingga kehidupan berbangsa  tidak terusik dimana berakibat akan menimbulkan kemarahan  kepada pejuang dan anak bangsa yang peduli harga diri rakyat dipelihara dimana pengunduran  waktu pemilu akan merusak peradaban sehingga kita akan dikatakan sebagai bangsa aneh yang tidak mengerti tata cara bernegara seperti aturan untuk  masa jabatan dua periode dengan pemilu 14 Februari 2024 diusik melalui  keputusan  3 Februari 2023  dimana pemilu diundurkan sampai 2025 dengan alasan yang tidak bisa diterima akal.


Saat ini diundur sampai 2025, apakah ada jaminan ditahun 2025 pemilu diadakan atau diundur lagi  sampai waktu yang tidak ditentukan maka terulanglah masa gelap orde lama dengan gestapu  dan kekalutan orde baru dengan demonstrasi huru hara pembakaran  diibukota bagaimana keadaan dengan  perpanjangan menjadi  3 periode?. 


Jawabannya  tanya kepada rumput yang bergoyang. 


Sebelum ayam berkokok didini hari diharap para pengusul perpanjang periode berpikir beribu kali, hanya manusia yang sombong  tersandung dibatu yang sama dua kali.


Memang benar, semua warga negara mempunyai hak untuk memberi pendapat dinegeri merdeka, tapi ketentuan keadilan  yang beradab adalah: kebijakan  yang  akan berlaku, kalau disukai atau disetujui oleh mayoritas penghuni sah negara itu.


Tuan, alangkah berbahagianya kami bangsa Indonesia yang dipedulikan  atau dihargai oleh kelompok manusia pembuat kebijakan  dimana  saat ini kebijakan  yang  diperlukan adalah pemilu 14  Februari 2024 bukan waktu yang lain. 


Tidak siapapun dengan alasan apapun  pemilu  14 Februari 2024  bisa diubah kecuali bencana alam, peperangan atau semua manusia pelaksana pemilu  tidak bisa berpikir lagi atau  tujuan memberi peluang yang lebih lama kepada  TKA untuk masuk daerah pertambangan RI atau  memberi waktu  yang cukup untuk membangun  sebuah kota yang dekat dengan laut China Selatan, kesimpulannya tanya kepada nasib masa depan generasi  yang akan datang  bangsaku.


Tuan, apa yang akan dibuat ketika tuan telah meninggal dunia?


Dari alam Barzach , tuan akan  melihat anak cucu bangsa tuan telah punah akibat kebijakan tuan semasa hidup antara lain keputusan  mengizinkan TKA tentara komando/kombatan berkedok buruh yang berhasil  berkuasa melalui pertolongan para pengkhianat dinegeri tuan, sebagaimana tuan tidak pernah membaca sejarah bangsa Aztex di Mexico yang dipunahkan, bangsa Inca di Amerika Selatan  yang lenyap dari muka Bumi dan saat ini ada  negara yang dulunya jumlah pribumi hampir 100% tapi  kini tinggal sekitar 14% saja akibat kebijakan pemusnahan yang diselubungi  senyuman penguasa  baru negeri itu.


Semasa didunia tuan selalu membuat susah dan kecewa bangsa tuan seperti menyambung  dua periode disaat bangsa tuan ingin kokoh dengan peraturan dan Undang-Undang.


Ketika hidup didunia  tuan sombong  dengan  jabatan sehingga  tuan selalu membuat gelisah rakyat dengan cara kebijakan  seperti mengundurkan pemilu sampai waktu yang tidak bisa ditentukan.


Kini tuan menangis di Alam Barzach yang pasti tidak berguna.


Dari Alam Barzach tuan tidak mungkin lagi bisa meminta maaf kepada generasi sesudah generasi tuan.


Sebelum kematian tuan, alangkah baiknya  tuan bertobat nasuha atau menghentikan strategi perpanjangan periode atau pemaksaan 3 periode yang menggelisahkan dan merusak pola pikir bangsa tuan yang setia dan peduli kepada generasi  yang akan datang bangsanya. 


Tuan pasti tahu pengkhianat bangsa tinggalnya di Neraka Jahanam dan nama tuan  akan ditulis dengan tinta merah dalam sejarah hitam  bangsa tuan. 


Yang paling berbahaya adalah anak cucu tuan dipanggil  masyarakat sebagai keturunan pengkhianat inilah panggilan yang merugikan setiap  manusia.


Solusi untuk nenyelamatkan penyesalan tuan dari  Alam Barzach antara lain  adalah berhenti untuk merencanakan 3 periode atau memperpanjang  jadwal pemilu atau pemilu tetap  diadakan 14 Februari 2024.


Kalau 2 periode  tuan ubah maka  yang akan  berkata tuan sebagai pahlawan  hanya pengkhianat  yang jumlahnya sangat sedikit tapi yang berkata tuan sebagai pengkhianat bangsa jumlahnya melebihi 270 juta jiwa.  


Kami yakin kalau tuan tidak lagi berkata 3 periode atau berhenti berkata  memperpanjang 2 periode  serta bertobat nasuha tuan dan keluarga tuan akan  hidup tenang dan bahagia  InsyaAllah 


Apakah tuan percaya dengan pemeo nenek moyang  "barang siapa yang menabur angin pasti ia akan menuai badai".


Artinya kalau tuan membuat  aturan 3 periode atau memperpanjang jabatan  maka tuan akan dikutuk oleh  sejarah bangsa  atau badai yang datang  tidak  pernah berhenti.


Nasib Buruk Bangsaku yang  tak Pernah pergi.


Terima kasih.

Maaf lahir bathin 

Dr. Wazri A. Afifi

Mantan Pengurus ICMI Amerika Serikat.

Komentar

Tampilkan

Terkini