PROBOLINGGO, SELEKTIFNEWS.COM - Rapat Koordinasi Penanganan Konflik Sosial (PKS) yang merupakan agenda bulanan Pemerintah Kota Probolinggo bersama Forkopimda dilaksanakan Senin (28/2/2023), bertempat di Ruang Command Center, Kantor Wali Kota
Rakor PKS ini membahas hal-hal yang terjadi di wilayah Kota Probolinggo selama sebulan terakhir.
Di bulan Februari ini, terdapat empat hal yang menjadi pembahasan pokok. Seperti disampaikan dalam sambutan wali kota yang dibacakan oleh Asisten Pemerintahan Gogol Sudjarwo, situasi dan kondisi Kota Probolinggo terpantau aman dan kondusif.
“Hal ini tidak lepas dari sinergi dan kolaborasi yang baik semua kompenen masyarakat pemerintah daerah, forkopimda, aparat keamanan, TNI/POLRI, tokoh agama, tokoh masyarakat, maupun elemen lainnya. Terima kasih untuk seluruh elemen masyarakat yang turut menjaga keamanan dan ketertiban di Kota Probolinggo,” ucapnya.
Hal pertama yang dibahas oleh Mantan Kepala BKPSDM ini yakni kenaikan harga bahan pokok, khususnya beras dan minyak goreng. Mengantisipasi kelangkaan kedua bahan pokok tersebut, Pemkot dan Pemprov Jawa Timur pun bekerja sama mengadakan operasi pasar dengan jumlah yang sangat banyak.
Menghadapi bulan Ramadan, Gogol meminta kepada Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) untuk terus memonitor perkembangan ketersediaan bahan pokok. “Hal ini untuk mengantisipasi lonjakan harga dan ketersediaan kelangkaan sembako yang dapat memicu keresahan masyarakat,” ungkapnya.
Selain itu, masih dalam suasana mendekati Ramadan, masyarakat masih memiliki kebiasaan menyalakan petasan, perlu adanya himbauan untuk tidak membuat, menyimpan, maupun menyalakan petasan yang dapat membahayakan diri sendiri dan orang lain.
Sementara itu, keadaan cuaca yang masih terbilang ekstrem akhir-akhir ini juga menjadi fokus dalam rakor yang diadakan melalui luring dan daring ini. Berdasarkan siaran pers BMKG stasiun meterologi klas I Juanda, Sidoarjo bahwa Jawa Timur saat ini masih berada dalam puncak musim hujan dan kondisi dinamika atmosfer masih signifikan berpotensi menjadi cuaca ekstrem.
Kota Probolinggo juga berpotensi cuaca ekstrem yang mengakibatkan yang dapat terjadinya bencana antara lain genangan, banjir, banjir bandang, dan angin kencang. Kepala BPBD diminta untuk terus menginformasikan terkait update kondisi cuaca saat ini baik melalui radio Suara Kota, kanal media sosial, maupun jaringan informasi lainnya agar masyarakat dapat mengetahui sedini mungkin.
Selanjutnya untuk Perangkat Daerah terkait seperti DLH, Dinsos, dan DPUPR- Perkim agar supaya selalu mengikuti perkembangan akan terjadinya kemungkinan-kemungkinan bahaya yang dimaksud. Untuk itu, sebagai antisipasi angin kencang, puting beliung, supaya memantau tanaman-tanaman yang tinggi untuk diantisipasi agar jangan sampai menimbulkan bencana.