-->

Iklan

Menu Bawah

Iklan

Halaman

CEO TikTok Shou Zi Chew Disorot Usai Muncul Dalam Rapat DPR Amerika Serikat

Redaksi
Senin, 27 Maret 2023, Maret 27, 2023 WIB Last Updated 2023-03-26T23:39:12Z


JAKARTA, SELEKTIFNEWS.COM- CEO TikTok Shou Zi Chew dicecar banyak pertanyaan saat memberikan kesaksian di Rapat DPR alias Kongres Amerika Serikat terkait rencana Negeri Paman Sam yang akan memblokir aplikasi media sosial berbagi video pendek itu.


Berlangsung di Capitol Hill, Washington, Kamis waktu setempat (23/3/2023), Chew menjawab tuduhan TikTok menjadi agen China yang memata-matai AS. Selain itu anggota kongres menuding konten TikTok merusak kesehatan mental anak-anak.


Selama lima jam kesaksiannya, Chew berulang kali menyangkal bahwa TikTok membagikan data atau memiliki koneksi dengan Partai Komunis China. Dia pun menegaskan bahwa platformnya melakukan segalanya untuk memastikan keamanan bagi 150 juta penggunanya di AS.


Chew menuturkan TikTok selama lebih dari dua tahun telah membangun firewall untuk menutup data pengguna AS yang dilindungi dari akses asing yang tidak sah. "Intinya adalah data Amerika disimpan di tanah Amerika, oleh perusahaan Amerika, diawasi oleh orang Amerika sendiri," kata CEO TikTok Shou Zi Chew.


Kemunculannya dalam rapat tersebut demi menyelesaikan ancaman pemblokiran TikTok di AS, akibat kecurigaan para anggota parlemen menyangkut persoalan keamanan.


Dalam momentum tersebut, ia berulang kali menegaskan perusahaannya itu tidak terkait dengan China. Ia juga membantah tuduhan bahwa TikTok membagikan data atau memiliki koneksi dengan Partai Komunis China.


Shou Zi Chew sendiri mengaku kalau dirinya bukanlah orang China. Dilansir dari The Guardian, Sabtu (25/3/2023), ia merupakan pria berusia 40 tahun yang lahir di Singapura. Ia berasal dari keluarga yang sederhana. Ayahnya bekerja di bidang konstruksi, sementara ibunya di bidang pembukuan.


Ia sempat menjalani wajib militer di angkatan bersenjata Singapura. Bahkan pada kala itu, ia pernah bertahan hidup selama lima hari di hutan Kalimantan. Baginya, pengalaman tersebut adalah yang paling melelahkan dalam hidupnya. Tak lama berselang, Chew memperoleh gelar sarjana ekonomi di University College London pada 2006. Ia pun akhirnya melanjutkan kuliahnya ke Harvard Business School untuk gelar MBA pada tahun 2010.


Dalam sebuah postingan di situs web Alumni Harvard, saat menjadi mahasiswa di sana Chew bekerja untuk sebuah startup yang bernama Facebook, sebelum media sosial tersebut diluncurkan secara resmi pada 2012. Setelah lulus, ia bekerja di Goldman Sachs selama 2 tahun sebagai banker, sebelum akhirnya ia bekerja di perusahaan investasi milik miliarder Yuri Milner bernama DST. Di sini, dia memimpin tim investor awal ByteDance, induk TikTok, pada 2013.


Pada 2015, Chew bergabung dengan Xiaomi, raksasa ponsel pintar asal China, sebagai Kepala Keuangan. Pada kala ia menempati posisi tersebut, ia baru berumur 32 tahun. Chew membantu mengamankan pembiayaan penting dan membantu perusahaannya melakukan go publik di 2018.


Langkah tersebut menjadi salah satu IPO teknologi terbesar di negara itu dalam sejarah.Dia kemudian diangkat menjadi International Business President di Xiaomi pada tahun 2019.


Setelah berkarir di Xiaomi, barulah Chew pindah ke ByteDance. Chew ditawari langsung oleh pendiri ByteDance, Zhang Yiming, yang sudah mengenalnya sejak kuliah di London. Ia ditawari sebagai Chief Financial Officer pertama ByteDance pada 2021 silam. Dua bulan kemudian, Chew diangkat menjadi Chief Executive Officer (CEO), menggantikan kepergian mendadak mantan eksekutif Disney, Kevin Mayer, yang meninggalkan TikTok setelah bekerja selama tiga bulan.


Naiknya karir CEO TikTok Shou Zi Chew ke puncak industri teknologi membuatnya masuk ke dalam daftar Fortune 40 under 40 pada tahun 2021.


Sumber: finance.detik.com

Komentar

Tampilkan

Terkini

Entertainment

+

Opini

+