TEBING TINGGI, SELEKTIFNEWS.COM --Rasanya dinilai seperti tidak ada beban sama sekali Kakan Satpol PP (Satuan Polisi Pamong Praja) dan Kadis Perhubungan Kota Tebing Tinggi yang sudah berjama'ah tutup mata dengan kesalahan yang sedang ramai dibicarakan oleh publik dan media. Pasalnya masalah pedagang kaki lima yang sudah memakai trotoar untuk berjualan dan merampas hak pejalan kaki hingga kini tak ada penyelesaiannya. Masyarakat sudah lelah dan tak mau lagi membahas carut marutnya kota yang mereka cintai ini dikarenakan tidak tahu lagi kemana mereka harus mengadu, ke kelurahan sudah tetapi hanya mendapatkan ansor alias angin sorga tetapi realisasinya tetap tidak ada.
Herman, seorang warga kepada awak media mengungkapkan kekecewaannya terhadap kinerja Satpol PP dan Dinas Perhubungan Kota Tebing Tinggi yang terkesan menytup mata terhadap para pelanggar perda tersebut.
"Gimananya kota kita ini bang kok gak ada tanggapan walikota tentang ramainya PKL (Pedagang Kaki Lima), mau jalan saja macet karena banyak orang yang parkirnya di tengah jalan, itukan sudah sangat mengganggu warga yang hendak berpergian dan parkir ini pun kok sampai malam ya bang?, bukankah peraturannya dari pagi sampai sore saja?, mana harga parkirnya mahal lagi, dimana-mana parkir sepeda motor Rp.1.000, ini kok Rp.2.000 sudah itu tak ada karcisnya lagi!," ungkap Herman kesal.
"Kalau memang parkir dan uang kebersihan dari PKL itu jadi PAD Kota Tebing Tinggi, biar tau juga kami supaya kami gak usah bayar pajak apa pun itu, PBB misalnya atau pajak kenderaan karena ngapain lagi kita bayar hak kita aja gak dihiraukan Pj Wali Kota ini," kata herman dan istri yang terjebak macet di Jalan Letjend MT Hariono.
Hal senada dikatakan Udin, warga yang juga kesal dengan carut marutnya kondisi Kota Tebing Tinggi.
"Di Cong api itu lagi bang, lebar jalan itu lima meter bang, tapi tersisa hanya tinggal dua meter, itu pun kalau ada habis dibuat tempat jualan buah lah, aksesoris dan pedagang tas." ujarnya geram.
"Tolonglah pak wali, kami sangat resah. Bilangi anggota bapak untuk segera menertibkan para Pedagang Kaki Lima ini, biar kami jalanpun enak," tambahnya.
Pemerhati Kota Tebing Tinggi Samsul Batubara saat diminta menanggapi hal ini hanya menjawab singkat,
"Dari saya hanya bisa dua kata buat Pemko Tebing Tinggi, capek deh!!," ungkapnya.(RML07)