PEMATANG SIANTAR, SELEKTIFNEWS.COM -- Ketua Badan Pimpinan Daerah Federasi Serikat Pekerja Transportasi Daratan Konfederasi Serikat Daratan - Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia Sumatera Utara Indra Syahputra, SH mengatakan bahwa Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara, terlempar dari 10 besar kota toleran dalam laporan Indeks Kota Toleran (IKT) 2020.
"Sebagai informasi, Pematangsiantar pada 2015-2018 selalu mendapat skor 10 terbesar terbaik. Tapi ditahun 2020, terlempar dari 10 besar dan dengan membubarkan secara paksa kegiatan Imlek Fair Siantar 2023 kemarin akan semakin membuat Kota Pematang Siantar terlempar jauh dari urutan Kota paling toleransi di Indonesia," kata Indra, Rabu (11/01/2023)
Menurut Indra, Walikota Pematang Siantar dr.Susanti Dewayani, SpA telah gagal merawat kerukunan antar umat beragama di Kota Pematang Siantar.
Lanjut Indra, Beberapa kota terus bergerak dinamis dalam memperbaiki tata kelolanya. Namun, ada juga kota-kota yang tidak berhasil merawat dan mempromosikan praktik toleransi di kotanya. Salah satunya adalah Kota Pematangsiantar, ungkapnya.
"Ada dinamika masyarakat sipil yang agak mengkhawatirkan di Pematangsiantar ini, dimana kepentingan kelompok tertentu selalu berbenturan jika stabilnya tidak pas," ujar indra.
Indra tak menyebut contoh dinamika masyarakat sipil yang terjadi di kota tersebut. Namun, Akibat kejadian pembubaran Imlek Fair Siantar 2023 kemarin , Kota Pematangsiantar kini menjadi tidak kondusif Karena pembubaran imlek fair tersebut tentu telah menyakiti hati Warga etnis Tionghoa Kota Pematang Siantar.
"Jika walikota tidak cepat mengambil tindakan, hal ini tentu akan menjadi semakin lebar permasalahannya dan menjadi bumerang bagi Pemerintah Kota, sekali lagi saya katakan Walikota telah gagal merawat kerukunan antar umat beragama di Kota ini," jelas indra.
"Kalau tidak segera diperbaiki, Saya kuatir Kota Pematang Siantar kedepannya akan di cap sebagai Kota Intoleran," tutup indra