PEMATANG SIANTAR, SELEKTIFNEWS.COM -- Permainan anak-anak berbentuk dua bandul terikat yang menghasilkan suara ‘tek, tek, tek’ ini resmi dilarang di lingkungan sekolah Kota Pematang Siantar.
Larangan permainan lato-lato itu dimuat dalam surat edaran bernomor 400.3.6.4/ 482/ Disdik-Paud Dikdas/I/ 2023 Tentang Larangan Membawa dan Memainkan Lato-lato di Lingkungan Sekolah.
Surat edaran itu ditandatangani langsung oleh Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kota Siantar, Rudolf Barmen Manurung pada Selasa (10/1/2023) kemarin, dengan tembusan kepada Wali Kota Pematang Siantar, Susanti Dewayani sebagai laporan.
Surat edaran itu ditujukan kepada para Kepala SMP, SD, dan PAUD negeri maupun swasta.
Adapun surat tersebut berbunyi ‘Dalam rangka menjaga keselamatan peserta didik di lingkungan sekolah, maka bersama ini kami sampaikan kepada saudara Kepala PAUD, SD, dan SMP Negeri dan Swasta di lingkungan binaan Dinas Pendidikan Kota Pematang Siantar agar melarang serta melakukan pengawasan kepada peserta didik untuk tidak membawa serta memainkan lato-lato di lingkungan sekolah’.
“Demikian kami sampaikan untuk dilaksanakan dengan penuh tanggungjawab. Atas perhatian kami ucapkan terima kasih,” bunyi surat tersebut.
Berdasarkan informasi yang diperolah reporter Selektifnews.com pada Rabu, (11/1/2023), Surat tersebut sudah diterima di sejumlah sekolah negeri maupun swasta di Kota Pematang Siantar untuk diterapkan kepada pelajar.
Seorang guru penggerak di sekolah SMP Negeri 2 Kota Pematang Siantar, Syafrida. Mengatakan bahwa lato-lato bisa mengalihkan anak-anak dari ketergantungan terhadap gadget/handphone, namun juga membahayakan bila tak digunakan dengan hati-hati. Pasalnya, bentuk dan jenis bolanya berbahan keras.
"Iya, suratnya sudah kami terima dan sudah di terapkan ke peserta didik." Katanya.
"Lato-lato yang viral belakangan ini merupakan permainan tradisional. Tidak dipungkiri, kehadirannya bisa mengurangi anak-anak bermain gadget. Namun, lato-lato juga dapat membahayakan bila tidak digunakan dengan hati-hati. Jika kena kepala bisa lebam, dan penggunaannya juga bisa mengganggu konsentrasi belajar bila tak diawasi dan diarahkan orangtua,” Tutupnya. (R1.H)