PEMALANG, SELEKTIFNEWS.COM -- Ayam cemani atau ayam kedu atau ayam selasih adalah ras ayam lokal yang telah dikembangkan di pulau jawa semenjak ratusan tahun yang lalu.
Ayam cemani memiliki genre dominan yang menyebabkan hiperpigmentasi (fibromelanosis), yang membuat ayam ini kebanyakan berwarna hitam, termasuk bulu, paruh, dan organ dalam.
Ayam Cemani pada awalnya berfungsi sebagai hewan ritual dan tidak dimuliakan sebagai pedaging atau petelur. Maka dari itu, tidak sedikit yang menghargai ayam cemani dengan harga yang mahal.
Dalam sebuah versi sejarah yang banyak beredar, ayam cemani disebut-sebut berasal dari Desa Kedu, Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung, Jawa tengah. Maka dari itu, Ayam ini disebut juga sebagai Ayam Kedu.
Pemilik pertama ayam ini adalah seorang petapa sakti yang gemar memelihara ayam berwarna hitam yaitu Ki Ageng Mangkuhan atau Ki Ageng Makukuhan. Namun, saat itu ayam hitam miliknya memiliki paruh berwarna putih, sehingga tidak sekujur tubuh berwarna hitam.
Suatu hari, Ki Ageng makukuhan sedang bertapa di makam keramat. Lalu beliau mendapat wangsit untuk mengobati penyakit putra semata wayang Panembahan Hargo Pikukuh yang bernama Lintang Katon dengan memakai ayam hitam miliknya.
Entah bagaimana cara mengobatinya, ternyata penyakit Lintang Katon sembuh. Sejak saat itulah ayam hitam tersebut dijadikan lambang kesembuhan.
Setelah berhasil mengobati, ayam hitam tersebut dikawinkan dengan ayam lainnya yang sama sama memiliki warna hitam. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga kelestariannya dan bisa digunakan untuk mengobati penyakit di masa mendatang.
Dari hasil perkawinan tersebut, ayam yang menetas justru berwarna hitam legam, termasuk paruhnya juga berwarna hitam. Oleh karena itu, ayam tersebut diberi nama ayam cemani, yang diambil dari bahasa sansekerta yang artinya hitam legam. Hal inilah menjadikan semakin berkembangnya isu mengenai misteri ayam cemani.
Daging ayam cemani sebenarnya bisa dikonsumsi. Menurut sebagian orang, mereka mempercayai banyak sekali manfaat daging ayam cemani untuk kesehatan tubuh.
Rasa daging ayam cemani hampir sama dengan daging ayam kampung pada umumnya. Mungkin banyak yang menolak, entah karena harganya yang mahal atau karena warna dagingnya yang hitam legam memberikan kesan menjijikkan atau menakutkan jika dimakan. Meskipun manfaat ayam cemani sangat banyak, namun rasa dagingnya tidak aneh atau pahit seperti obat.
Ragil74.
sumber : jendela jateng - diy