-->

Iklan

Menu Bawah

Iklan

Halaman

Diklat Juri Domba Seni Lokal (DSL) Temanggung Kolaborasi DSL Yogyakarta Diselenggarakan di Pengilon Edupark

Redaksi
Minggu, 25 Desember 2022, Desember 25, 2022 WIB Last Updated 2022-12-25T09:32:55Z


TEMANGGUNG, SELEKTIFNESW.COM - Paguyuban Penghoby Domba Seni Lokal (DSL) Kabupaten Temanggung berkolaborasi dengan DSL Yogyakarta, menyelenggarakan Pelatihan Penilaian dan Tehnik Penjurian Kontes Domba Seni Lokal. Kegiatan dilaksanakan di Pengilon Edupark Bulu Temanggung Jawa Tengah, Minggu 25 Desember 2022.


Para penghoby dan pecinta domba lokal berbasis kontes dari Temanggung dan Yogyakarta, mengikuti pelatihan penjurian kontes Domba Seni Lokal (DSL) untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi terhadap DSL dan memahami parameter penilaian DSL saat dilakukan kontes. 




Ketua DSL Temanggung Tiyo Setiawan mengatakan, tujuan kegiatan adalah memberikan bekal tentang parameter penilaian terhadap domba domba kontes sehingga bisa menjadi juri dengan memberikan skore pada dombanya sendiri maupun ketika menjadi Juri dalam sebuah kontes DSL. 




"Parameternya ada 10 item, diantara nya adalah bagaimana bentuk kepala domba, tanduk, kaki, badan, ekor, bulu, ambing atau testis dan kesehatan ternak, tidak cacat atau kekurangan fisik, leher harus tebal, bulu bersih mengkilat, proporsional tubuh, pola warna termasuk ornamen yang ada di tubuh domba ", jelas Tiyo Setiawan. 




Menurut Tiyo Setiawan, banyak anggota DSL yang sering ikut kontes tetapi belum mengerti parameter penilaian nya.  Maka setelah mengikuti pelatihan, mereka bisa juga memiliki kemampuan menjadi juri atau setidaknya tahu apa yang dinilai oleh juri kontes. 




Sementara itu Nanang Suryoko anggota Paguyuban DSL asal Ngadirejo Temanggung Jawa Tengah menyampaikan, usahanya memelihara banyak domba lokal memang dipersiapkan untuk mengikuti kontes. 


"Dengan adanya kegiatan DSL ini ekonomi masyarakat terutama peternak domba menjadi meningkat. Jika dulu dombanya terjual hanya Rp. 1.500.000, sekarang terdongkrak jadi Rp. 2.500.000 bahkan ada yang sampai Rp. 5.000.000 per ekor", kata Nanang. 




Dengan demikian keberadaan DSL selain bertujuan memurnikan Genetika Domba Lokal, juga meningkatkan nilai jual domba piaraan warga masyarakat. 


Ketua DSL Yogyakarta Noris Gana Rizal mengatakan, Domba Seni Lokal telah mengantarkan pelestarian genetika lokal Indonesia sampai piala Presiden Republik Indonesia. 


"Seperti Kambing Peranakan Etawa (PE), Domba Garut dan domba Sinduro Jawa Timur sudah berlaga di festival DSL dan meraih piala Presiden. Nah untuk menuju ke ranah tersebut DSL Temanggung bangkit untuk lebih serius memurnikan genetika domba lokal Temanggung", tandas Noris Gana. 


Untuk melakukan pemurnian genetika dari Induk Lokal Temanggung, dilakukan pemurnian dengan sedikit nya 3x silang untuk mendapatkan keturunan yang memenuhi parameter DSL. 


Dalam pelatihan tersebut dihadirkan Narasumber Eko Wantoro dari Bantul dan Nur Irsyad dari Yogyakarta. Materi meliputi  teknis penjurian DSL, Memberi skore pada Domba, 10 parameter penilaian DSL dan praktek penilaian pada Domba dari Temanggung dan Domba Lokal Yogyakarta. 


Latar belakang diadakan pelatih juri kontes DSL adalah belum cukup memiliki yuri yang kompeten dalam pemurnian genetika lokal. 


 Dari upaya pemurnian genetika lokal DSL ini akan lahir Domba yang istimewa, yaitu tidak dinilai dari besar dan bobot tatapi bentuk yg proporsional serta memenuhi 10 parameter. 


"Indukan DSL dari Temanggung saat ini harganya sudah mencapai 20 juta Rupiah dan mampu bersaing dengan jenis Etawa yang harganya diatas 20 juta", tukas Nanang Suryoko. 


Nanang juta bercerita, domba harus diperhatikan kesehatan nya, siklus kawin, harus mandi rutin minimal sebulan sekali, bahkan diajari berenang dan diterapi pijit kesehatan hewan. 


Targetnya, domba lokal bisa masuk dalam kancah perebutan Piala Presiden dalam festival DSK setiap tahunnya seperti kambing PE, Sinduro dan Garut. 


Salah satu cara mencetak anakan domba yg bertubuh proporsional adalah dengan menyilangkan domba PE, TEXEL, dan domba Garut dan i tu butuh waktu 1- 5 tahun untuk menghasilkan keturunan yang murni lokal. (Budhy HP)

Komentar

Tampilkan

Terkini