-->

Iklan

Menu Bawah

Iklan

Halaman

Diduga Kuat Kepsek SDN 11 Buat LPJ Dana BOS Fiktif

Redaksi
Selasa, 22 November 2022, November 22, 2022 WIB Last Updated 2022-11-22T16:37:31Z




SAMPIT, SELEKTIFNEWS.COM -- Sangat mengerikan dunia pendidikan kini kembali dibuat kotor oleh oknum kepsek yang tidak bertanggung jawab, pasalnya dengan modal menakut-nakuti  beberapa guru sebagai bawahanya, kepsek tersebut berhasil membujuk bendahara sekolah, membuat laporan pertanggung jawaban LPJ fiktif.


Berdasarkan surat pernyataan beberapa dewan guru hari Sabtu, tanggal 17 September 2022,  menyatakan keberatan atas kepemimpinan  kepala  sekolah Kusnawati, Spd, SD. Nomor Nik 196808151997032009, sebagai kepala sekolah SDN 11 Desa Pelangsian Kecamatan Mentawabaru Ketapang, Kabupaten Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah ( Kalteng )  dengan alasan sebagai berikut, tidak ada keterbukaan atas pengelolaan dana BOS Reguler dan BOS daerah, dan tidak membina terhadap bawahan dengan baik, dan tidak bijaksana, selain itu juga semua keputusan yang diambil tidak melibatkan dewan guru.




Sementara Bendahara Sekolah Dasar Negeri 11, ketika dikonfirmasi oleh media ini Selasa 21/11/2022, yang meminta namanya untuk tidak disebutkan dimedia ini membenarkan, kata dia memang kemarin ada beberapa dewan guru yang protes terhadap kepala sekolah dengan alasan penggunaan dana BOS tahap 2 tanpa ada koordinasi dengan pihak bendahara dan penggunaanya tidak bisa dipertanggung jawabkan, oleh karena saya diancam dan di intervensi oleh kepala sekolah pada saat itu ada juga  Kabid dari dinas pendidikan dan pengawas sekolah terpaksa LPJ tersebut saya buat, meski tidak ada bukti barangnya, ucapnya.


Dana BOS tahap 2 yang dicairkan kepala sekolah BOS reguler dan BOS daerah kurang lebihnya sekitar 71 juta rupiah, sementara yang dipergunakan untuk pembelian buku sekitar 20 juta rupiah, dan membayar guru honor sekitar 5 jutaan, lalu lebihnya tidak jelas dan tidak bisa dipertanggung jawabkan, maka dari itu para dewan guru membuat surat pernyataan sedemikian rupa dikarenakan tidak ada keterbukaan terhadap penggunaan dana BOS itu, katanya.


"Saya tidak mungkin lah harus melawan perintah pimpinan, ada lagi pada saat itu ada ancaman dari pihaknya kalau masalah ini tidak rukun dan masih bocor bisa saya pindahkan semua guru-guru disini," ujar Kabid dibas kepada Bendahara.


"Jadi laporan tersebut yang kita buat berdasarkan kwitansi dari kepsek, untuk membuat LPJ, entah itu ada fisiknya dan tidak saya tidak tau yang penting mengikuti perintah kepala sekolah," ujar bendahara.

( Kr )

Komentar

Tampilkan

Terkini