-->

Iklan

Menu Bawah

Iklan

Halaman

Bayu: "Proyek Bersumber Dari DAK Bisa Jadi Beban APBD, Jika Tidak Tuntas Sampai Akhir Tahun"

Redaksi
Selasa, 08 November 2022, November 08, 2022 WIB Last Updated 2022-11-08T16:26:33Z


TEGAL, SELEKTIFNEWS.COM -- Menjelang akhir tahun 2022, kegiatan pembangunan terus dilakukan di sejumlah titik di Kota Tegal. Baik itu dari yang bersumber dari APBD maupun dari DAK Anggota Komisi III DPRD Kota Tegal Bayu Arie Sasongko memberikan perhatian khusus bagi proyek pembangunan yang bersumber Dana Alokasi Khusus (DAK) Pemerintah Pusat . Bayu menyampaikan, program pembangunan di Kota Tegal yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) memiliki konsekuensi jika tidak selesai sampai akhir tahun, Selasa (8/11/2022).


“Konsekuensi yang kemungkinan bisa terjadi adalah akan menjadi beban APBD, jika pekerjaannya tidak tuntas sesuai tenggat waktu akhir tahun ini,” katanya. Salah satu yang disoroti Anggota DPRD dari Fraksi PKS itu adalah proyek penggantian pipa PDAM yang saat ini sedang dikerjakan di Tegal Selatan. “Saat rapat banggar dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah, saya sampaikan dua hal, pertama masalah tenggat waktu. Pelaksanaan harus benar-benar diawasi. Apalagi mengingat program penggantian saluran pipa itu krusial dan dibutuhkan, sebab PDAM selama ini menyampaikan banyak terjadi kebocoran pada pipa jaringan yang lama.


Ia juga menyampaikan jangan sampai program itu kemudian merusak program yang lain. “Proyek penggalian itu kan imbasnya kemana-mana. Saat ada penggalian, itu berarti kondisi jalan yang sudah bagus akan digali,” jelas Bayu.


Dalam pelaksanaannya Dana DAK harus mengcover juga biaya perbaikan kondisi jalan yang terkena penggalian agar bisa kembali seperti semula. “Kalau jalan aspal yang kena galian, ya harus kembali ke aspal lagi. Jika paving, ya paving lagi,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa hal tersebut harus dilakukan segera karena benturannya dengan banyak hal. “Perbaikan jalan akibat pennggalian jika dibiarkan atau tidak segera diselesaikan, galian akan masuk saluran air. Padahal kita sedang berupaya unuk menormalisasi saluran, pembersian saluran,” terang Bayu.


Ia juga meminta kepada Dinas Pekerjaan Umum agar bisa memaksimalkan penyerapan program yang bersumber pada APBD murni 2022 maupun APBD perubahan 2022. Program yang sudah diluncurkan harus selesai tepat waktu. Jangan sampai melewati batas waktu pengerjaan sehingga menimbulkan masalah baru. “Kita bisa belajar dari pembangunan Jl, Ahmad Yani. Jika tidak sesuai tenggat waktu, yang rugi ya semuanya rugi. Pemerintah Kota rugi, pelaksana rugi. Terutama yang dirugikan sekali adalah masyrakarat,” pungkas Bayu.(Gus)

Komentar

Tampilkan

Terkini