SEMARANG, SELEKTIFNEWS.COM - Peringatan Maulidurrasul di Lingkungan Watububan, Kelurahan Gedang anak, Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang Jawa Tengah, diikuti ratusan jamaah dari berbagai Majelis.
Kegiatan dilaksanakan Sabtu malam 1 Oktober 2022 mulai pukul 08.00 WIB di Masjid Jami' Nurul Huda Watububan.
Tabligh akbar tersebut menghadirkan Kyai kondang asal Temanggung yg dikenal bergaya kocak dengan menggunakan alat peraga wayang.
Majelis taklim Tabligh Akbar ini melibatkan berbagai Majelis yaitu jamaah Madrasah Diniyah Nurul Huda, jamaah Yasinan Nurul Gaya, jamaah Manakib Nurul Huda, jamaah Yasinan An Nisa dan jamaah Yasinan Ibadatul Abidin.
Ketua Tabligh akbar Watububan Muhammad Nurulduha telah mempersiapkan acara majelis taklim ini dengan seksama, menghadirkan babinsa dan babinkamtibmas serta tokoh masyarakat dan tokoh agama Islam setempat.
Kyai dalang KH. Usman Ridlo melalui alat peraga wayang menyampaikan berbagai filosofi yang maknanya bahwa kita harus setia, berbudi mulia, ikut ngaji, jauh dari maksiat , taat pada tuntunan Rasulullah dan saling silaturahmi untuk ingat mengingatkan.
Mengiringi penyampaian pengajian KH. Usman Ridlo, grup musik Al Ahla Nada dari Giyono Jumo dengan peralatan musik nya berupa Kendang, organ dan vokalis vokalis cantik sekaligus berperan sebagai sinden.
Kehadiran Al Ahla Nada sangat mendukung pementasan wayang yang di mainkan KH. Usman Ridlo. Lagu lagu Qasidah dengan hentakan kendang yang mantap. Dalam adegan goro goro KH. Usman Ridlo mengingatkan bahwa tanda cinta pada Rasulullah diantaranya adalah bukti taat dengan melaksanakan perintah Nya dan menjauhi larangan Nya serta mencontoh apa yang dilakukan Rasulullah.
Melalui perbincangan wayang punokawan ki Dalang Usman Ridlo menegaskan bahwa sholat itu tiang agama. Manakala sholat nya tidak ditegakkan, maka akan runtuh agama nya. Sholat itu juga kuncinya syurga maka jangan tinggalkan sholat lima waktu.
"Dengan meningkatkan ketaatan pada Rasulullah maka ada jaminan menjadi Ummat Rasulullah dan kelak dapat berkumpul dengan Rasulullah di syurga", pungkasnya. (Budhy HP)