MEDAN, SELEKTIFNEWS.COM -- Kondisi Birokrasi di Dinas Koperasi dan UKM di Sumut bukannya makin baik malah terkesan makin bobrok dan amburadul. Pasalnya pelaksanaan pembagian bantuan ke Pelaku UMKM disinyalir suka suka dan di duga harus ada "orang dalam" untuk mendapatkannya.
Ketua UMKM IKM dan Handicraft Sumut Daniel Samosir kepada wartawan mengungkapkan kekecewaannya terkait hal ini. Menurutnya, untuk mendapatkan bantuan UMKM dari Koperasi dan UKM terkesan ribet dan penuh nuansa nepotisme. Hal ini terbukti saat Daniel melakukan kunjungan ke Kantor dinas Koperasi dan UKM yang berada di Jalan Gatot Subroto Medan siang tadi, Jumat (14/10/2022).
Kepada wartawan daniel menjelaskan saat bertanya bagaimana caranya supaya mereka pelaku UMKM bisa mendapatkan bantuan Peralatan, diterangkan oleh pihak dinas terkait persyaratan yang diperlukan.
Adapun persyaratan yang minta oleh Dinas Koperasi dan UKM meliputi NIB, SKHU dari Kepala Desa, Proposal sesuai gambar, deskripsi, harga dan spesifikasinya, Membentuk kelompok UMKM (klaster) agar lebih mudah di bina serta membentuk Koperasi supaya jual beli produk produk UMKM.
"Saat semua sudah kami buat kami dan lengkapi, karena kami sangat butuh , namun kenyataannya proposal kami tak ada yang ditanggapi dan tetap saja tidak menerima bantuan," ungkap daniel.
"Malah ada yang gak pakai proposal bisa menerima bantuan, ada 8 orang dapat bantuan peralatan, padahal proposal mereka pakai tulis tangan dan di buat bulan Agustus 2022 dan langsung keluar bantuan di tanggal 13 Oktober 2022" ucap daniel kesal.
"Saya mewakili pelaku UMKM memohon kepada Gubernur Sumut Pak Edy Rahmayadi supaya Kadis Koperasi sekarang di copot saja, masa beliau yang mengarahkan beliau pula yang ingkar janji," pinta daniel.
Terpisah, Kadis Koperasi dan UKM Sumatera Utara Suherman saat dikonfirmasi kepada wartawan mengatakan sedang berada diluar kota.
"Maaf lagi mendampingi tamu ke luar kota," jawab kadis singkat
(Tim/Red)