-->

Iklan

Menu Bawah

Iklan

Halaman

Mari Menualah Bersamaku

Redaksi
Senin, 17 Oktober 2022, Oktober 17, 2022 WIB Last Updated 2022-10-17T11:45:20Z


Pemalang, Medio Oktokber 2022


Jika nanti suatu saat 

aku kah yang menjauh

atau kamu yang pergi

Ingatlah...

Kita pernah bersama

Ingatlah..

Kita pernah berbagi cerita.

Ingatlah..

Kita pernah menangis

bahkan tertawa di dunia kita, dunia yang tercipta tanpa sengaja', dunia yang sebenarnya berbeda.

dalam jarak dan waktu.

dalam tempat dan ruang.

dalam strata kehidupan...

hingga aku terkadang menyadari siapa dan bagaimana keadaan hidup ku.




Namun yang jelas kita telah bersama, sebatas ikatan yang hanya kita yang mengerti .


Aku tak akan meminta terlalu banyak darimu.

Ketika aku bagai Surya yang akan tenggelam .

sewaktu kau tak berdaya dan harus  berjuang dalam lemahmu.


Aku hanya bisa meminta dalam gerimis hariku..

Semoga pinta dan doaku akan selalu menyentuh jiwa dan ragamu...


Hingga bila hanya menjadi kenangan

setidaknya ku pernah bahagia berbagi cerita bersamamu.

setidaknya ku bersyukur telah mengenalmu dalam perjalanan hidupku di dunia ini.




Jika aku pergi lebih dahulu jaga bidadari kita.

sebab aku yakin dan percaya dirimu mampu menjaga dan membuat nya nyaman.

seperti dirimu membuat nyaman dan bahagia hidup bersama mu.


Masih terlihat jelas dalam memori kenangan ku, saat kita dalam keadaan susah .

susah bertemu  walaupun sebenarnya kita saling merindukan, akan tetapi kita tak bisa bertemu, karena alasan tertentu dan terhalang sulitnya membayar uang sewa kontrakan.


Masih teringat dalam benakku saat aku menemuimu dalam jarak dan waktu yang begitu jauh bersama bidadari kita.


Menemuimu untuk sekedar melepaskan rindu walau hanya sekejap karena kesibukan mu.


Kota Jakarta , Bandung  dan Surabaya adalah saksi bisu untuk pertemuan kita bertiga, di saat puncak rindu sudah menggebu biru.


Aku tak akan pernah melupakan kenangan itu sampai kapanpun ujung waktu kan berlalu.


Semuanya telah berlalu

kenangan pahit yang menjadikanmu dewasa dalam rimbunan bijak hati dan pikiranmu .

dalam limpahan nikmat Tuhan ..

lewat perjuangan dan pengorbanan mu 


Terima kasih PEJUANGKU .. marilah kita gandeng tangan, kita susun langkah baru..

menua lah bersamaku ..

dalam dekapan hangat kasih dan ridho Tuhan ...


(Ragil74)

Komentar

Tampilkan

Terkini