KEPULAUAN YAPEN, SELEKTIFNEWS.COM -Program Gereja Kristen Indonesia ( GKI ) di Tanah Papua Setanah Papua dalam rangka berkenaan dengan bulan Bina keluarga diadakan pembacaan Alkitab secara maraton di bulan September tahun 2022 sejak berjalan hari Senin yang lalu, salah satu Gereja GKI di Yepen selatan yaitu, Jemaat Eben-Haezer Warari jalan Frans Kaisiepo Serui diketahui sekitar pukul 17:30 Wit pada saat membaca Alkitab mendapat teguran dari Pejabat Kepala Kampung Iman doa Inesial E.M
Hal tersebut disampaikan melalui keterangan pers Ketua Jemaat Eben-Haezer Pendeta Hengki Setia S.Th membenarkan kejadian tersebut,
"Kami pada saat membaca Alkitab tiba tiba datanglah PJ kepada kampung Imandoa E. M. menhengtikan kami, kejadian itu Sementara saya mendampingi majelis yang membaca Alkitab meminta agar dihentikan semua dengan alasan kegitan kami dapat mengganggu masyarakat di sekitarnya dan anak anak sekolah, bahkan sempat kami adu argumen, bahkan PJ kepala Kampung Imandoa menyampaikan kalau mau dilakukan saja dalam bilik gereja karena menggangu ada saran usul dari sebagian masyarakat serta anak anak sekolah yang berada di sekitar halaman Gereja " Ucap Pdt Hengki di gedung gereja Jemaat Eben Haezer Jumat ( 16/9/2022 )
"Selain itu kami saling mengadu argumen dan menduga kuat bahwa Pj kepala Kampung tersebut datang dengan komsumsi minuman keras terlihat tingkat emosinal pun tidak terkendali sehingga ketegasan beliau bahwa ini wilayah saya jadi harus hentikan kata Pj Kampung tersebut, namun saya dapat membalas juga bahwa tidak berhenti ini wilayah kekuasaan jemaat saya dan ini Program Sinode GKI di Tanah Papua bukan programnya Gereja Eben-Haezer" ungkap Pdt Hengki lagi.
Masih Kata Hengki, Jika Pj Kepala Kampung datang dengan baik baik lalu menyampaikan kepada kami selaku Ketua Jemaat dan Mejelis tentu tidak terjadi masalah seperti ini, bapak pendeta dan Majelis bisa kurangi Volumi suara dan kita menghargai masyarakat di sekelilingi kita bukan hanya itu ada anak anak sekolah lagi belajar, tapi sikap dan tindakanya Pj itu membuat kami sangat kesal, apa lagi dengan kondisi dugaan Pj Kepala Kampung mabuk konsumsi minuman kami jelas tidak menerima sama sekali kejadian tadi malam akan kami bawa ke ranah hukum, ujarnya menambahkan.
"Pada saat kejadian semalam sempat ada anggota pihak keamanan dari kepolisian datang mendengar keributan itu, kami suda memberikan informasi kejadian yang terjadi kepada mereka sebagai pemberitahuan , namun hari ini kami kumpul di Gereja untuk membuat surat pernyataan untuk di tandatangan bersama dan membawa untuk melaporkan yang bersangkutan secara resmi di Polres Kepulauan Yapen" tukasnya
"Sekedar informasi bahwa kejadian tadi malam ada saksi mata yang turut melihat dan mendengar di antaranya Penatua CH Mniahasi, Petua M.Abaa, Petua Andi Numberi dan Symas P. Manoni, Petua Susan Kristani, Petua Naema Aronggear dan Ibu EG, Maay Kepala Sekolah SD, Negri Warari" tutupnya.
Turut hadir dalam Konfrensi Pers tersebut adalah , Wakil Ketua Jemaat Y.Wanggai, Ketua PAM Sam Numberi, BPK N.Kante, Bpk Is Ananai, Ibu H.Waay/Dawes, juga hmb tuhan serta Jemaat Gereja Eben Haeze . Penatua Gereja yang hadir.