SAMPIT KALTENG, SELEKTIFNEWS COM -Merasa kesal atas perlakuan pihak perkebunan kelapa sawit, ahirnya puluhan masyarakat rame - rame, membakar Pos jaga devisi 2 milik perusahaan perkebunan kelapa sawit PT. Windo Nabatindo Lestari (WNL) Group Bumitama Gunajaya Agro (BGA)
“Benar kejadiannya, pos jaga securiti Pos 2 PT BGA di bakar massa,” ungkap kades Heldi Pelantaran,(07/09/2022) .
" Sementara Heldi kepala desa pelantaran ketika dihubungi media ini melalui sambungan WhatsApp mengungkapkan,
peristiwa pembakaran Pos jaga milik perusahaan kebun sawit PT.BGA yang berinvestasi diwilayah desanya tersebut,tepatnya di RT.12 Desa Pelantaran kecamatan Cempaga Hulu Kabupaten Kotawaringin Timur Provinsi kalimantan Tengah.
“Saya tidak bisa menjelaskan secara detail seperti apa kronologi pembakaran itu,karena pada saat peristiwa itu terjadi saya tidak berada ditempat dan saya benar tidak dapat surat pemberitahuan dari aksi warga saya tersebut, saya diberitahu setelah terjadinya aksi pembakaran”ucapnya.
Sebenarnya tuntutan masyarakat ini sudah lama sampai sekarang belum juga direalisasikan oleh pihak perusahaan diantaranya kerusakan akses jalan yang setiap pada musim penghujan selalu menjadi kendala buat aktivitas mereka.
Disisi lain, masyarakat juga membuka portal di area lahan perusahaan tersebut yang mana merupakan jalan milik Desa sejauh 4 Km dari jalan Tjilik Riwut menuju pemukiman masyarakat itu sendiri, tegasnya.
“Tadi siang memang benar ada kejadian itu, surat masyarakat RT 12 ini baru sampai ke saya, hanya saja mereka melakukan tindakan itu sampai adanya kejadian tersebut memang tidak ada berkoordinasi dengan kita,” katanya.
Ia juga sudah meminta kepada Sekretaris Desa dan tokoh-tokoh masyarakat agar supaya hal ini segera dilakukan musyawarah artinya duduk bersama. “Hanya saja dengan situasi yang masih memanas saat ini sehingga terkendala dan belum bisa dilakukan duduk bersama,” ungkapnya
Disamping itu menurut Helisnedi, tuntutan masyarakatnya itu ada beberapa hal diantaranya meminta perawatan jalan, dan juga menuntut agar PLN bisa segera masuk memberikan penerangan listrik untuk 38 Kepala Keluarga yang ada di Pelantaran Bawah itu sendiri.
“Kami sudah lama sekali memperjuangkan listrik dari PLN ini, bahkan waktu itu bersama pihak anggota Dewan dari dapil IV ini, sampai saat ini masyarakat masih menggunakan genset, kita sebenarnya turut prihatin, hanya saja yang menjadi kendala disana harus ada trapo baru, dan juga kisaran anggaran untuk itu mencapai 1,3 miliar itu menurut perkiraan hasil koordinasi kami beberapa waktu lalu,” timpalnya.
Namun demikian Helisnedi juga mengimbau agar warga masyarakatnya bisa bersabar dan menyelesaikan persoalan ini dengan kepala dingin dan tidak melakukan perbuatan yang sekiranya melanggar hukum,hari ini dikantor desa sekira pukul 10 kita ada pertemuat terkait permasalahan ini.
“Melalui pemdes pelantaran rencana hari ini sekira pukul 10 Pagi pemerintah desa akan menggelar pertemuan antar perusahaan dan warga RT.12 Desa pelantaran untuk mencari solusi terkait permasalahan yang terjadi,semoga keingginan warga saya bisa kita selesaikan dengan baik,Kami minta masyarakat kita juga untuk bersabar dan bisa duduk bersama agar masalah ini bisa segera terselesaikan,”tutupnya.
( Kr )