PEMATANG SIANTAR, SELEKTIFNEWS.COM - Anak Muda Bergerak (AMB) Siantar-Simalungun Kecam Keras Tindakan Polisi yang melukai mahasiswa pada Aksi Demo yang lalu.
Seperti diketahui, Aksi demo menolak kenaikan harga BBM di Pematangsiantar pada Senin (5/9/22) kemarin berakhir ricuh. Saat itu, seorang mahasiswa tertembak gas air mata dari jarak dekat.
Dari pantauan dilapangan terlihat terjadi keributan antara mahasiswa dan polisi karena adanya ban yang dibakar. Pihak Kepolisian terlihat berupaya mematikan api dari ban yang dibakar, namun mendapat penolakan dari mahasiswa sehingga keributan tidak terelakkan.
Di tengah-tengah keributan itu, terlihat seorang personel polisi menembakkan gas air mata ke mahasiswa. Tembakan itu terlihat mengenai kelamin dari mahasiswa itu.
Menanggapi hal ini Ketua Anak Muda Bergerak (AMB) Ahmad Fauzi, SM Mengecam keras tindakan yang dilakukan oleh Pihak Kepolisian Resort Kota Pematang Siantar. Kepada wartawan Fauzi mengatakan seharusnya Pihak Kepolisian bisa lebih bersabar dan tetap menjaga kondusifitas aksi. Kamis (8/9/22)
"Polisi harusnya lebih bersabar dan bijaksana. Karena bagaimanapun adik-adik mahasiswa itu adalah aset bangsa dan mereka hanya ingin menyampaikan aspirasi mereka yang juga di lindungi oleh UUD 1945 Tentang Kebebasan berpendapat" ucap fauzi.
"Lagian adik-adik mahasiswa tidak membawa senjata dan polisi tidak perlulah sampai harus melukai apalagi sampai menembakan gas air mata" ujarnya menambahkan.
"Kami sedih, kecewa dan mengecam keras tindakan yang dilakukan oleh Pihak Kepolisian Resort Kota Pematang Siantar ditengah-tengah keadaan saat ini dimana seharusnya polisi sedang memperbaiki citranya akibat masalah Ferdy Sambo malah dinodai dengan adanya kejadian ini" pungkasnya.
Kapolres Pematangsiantar AKBP Fernando mengatakan peristiwa itu terjadi usai mahasiswa bertemu dengan pimpinan DPRD Kota Pematangsiantar. Setelah bertemu dengan pimpinan DPRD, mahasiswa kemudian melakukan pembakaran ban.
Karena adanya pembakaran ban itu, personel Polres Pematangsiantar melakukan upaya untuk memadamkan api. Saat itu terjadi keributan hingga adanya mahasiswa yang tertembak gas air mata.
Atas hal itu, Fernando pun menyampaikan permintaan maaf. "Saya memohon maaf yang sebesar-besarnya. Khususnya kepada rekan-rekan, adik-adik dari Cipayung Plus, saya ucapkan mohon maaf atas kesalahan kami atas peristiwa bentrokan tadi," ucap Fernando (Tim/Red)